Kalau kita jalan-jalan ke Jakarta, tak lengkap jika belum mengunjungi kawasan Monas. Monas atau Monumen Nasional merupakan salah satu ikon Provinsi DKI Jakarta dan Indonesia. Tempatnya terletak di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
Letaknya yang berada di pusat kota menjadikan Monas sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Untuk mencapai destinasi wisata ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, Bus Trans Jakarta, atau kereta api yang berhenti di Stasiun Gambir.
Monas adalah sebuah monumen yang dibangun pada 1959 untuk mengenang jasa rakyat yang telah berjuang melawan penjajah Belanda dalam meraih kemerdekaan. Monumen yang mempunyai luas sekitar 80 hektare ini merupakan monumen bersejarah yang menjadi kebanggaan warga Jakarta.
Selain bentuknya yang unik, daya tarik Monas juga terletak pada lapisan emas seberat 35 kg yang melapisi puncak monumen ini.
Monas diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 dan bukan sekadar tugu biasa. Ada empat wisata yang dapat dinikmati pengunjung di lokasi ini, yang buka dari Selasa hingga Minggu antara pukul 06.00 hingga 16.00.
Wisata pertama adalah ruang museum yang menampilkan 51 diorama yang menceritakan sejarah singkat Indonesia, mulai dari kehidupan manusia purba hingga perjuangan rakyat pada masa kerajaan dan orde baru, termasuk peristiwa Kelahiran Pancasila.
Ruang museum ini memiliki luas 80x80 meter, dan angka tersebut dipilih sebagai pengingat bahwa Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada bulan kedelapan, yaitu Agustus.
Museum Monas adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan nilai-nilai Pancasila.
Wisata kedua yang dapat dinikmati di Monas adalah pelataran cawan. Jika ruang museum mengabadikan bulan Proklamasi, di pelataran ini dikenang tanggal dan tahun Kemerdekaan Indonesia. Pelataran ini berada di ketinggian 17 meter dengan luas 45x45 meter.
Dari pelataran cawan Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan taman di sekitar tugu yang dirancang oleh Sodaersono dan Friedrich Silaban. Menariknya, ide awal Monas sebenarnya berasal dari seorang warga negara biasa bernama Sarwoko Martokoesoemo.
Wisata ketiga di Monumen Nasional adalah Ruang Kemerdekaan. Di ruangan ini terdapat simbol-simbol kenegaraan dan kemerdekaan Indonesia, termasuk naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca dengan gerbang emas sebagai pelindung, patung Garuda Pancasila yang terbuat dari perunggu dan dilapisi emas, dinding dengan gambar Kepulauan Nusantara berlapis emas, serta dinding bertulis naskah proklamasi yang ditulis dengan lapisan perunggu dan emas.
Dalam Ruang Kemerdekaan juga tersimpan bendera asli yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, bendera tersebut tidak dipamerkan karena kondisinya yang mulai rapuh akibat usia.
Ruang Kemerdekaan merupakan ruang hening di mana pengunjung dapat mendengarkan lagu 'Padamu Negeri' yang diikuti dengan rekaman asli suara Presiden Soekarno saat membacakan naskah Proklamasi.
Wisata terakhir dan paling populer adalah pelataran puncak yang berada di ketinggian 115 meter. Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan Jakarta dari keempat penjuru mata angin. Bahkan, jika cuaca cerah, Gunung Salak Bogor dan pulau-pulau di Kepulauan Seribu juga dapat terlihat dari sini.
Untuk masuk ke Museum Monas, pengunjung hanya perlu membayar tiket dengan harga mulai dari 2.000 rupiah untuk anak-anak dan 5.000 rupiah untuk orang dewasa. Tiket anak-anak untuk mengakses pelataran puncak dihargai sebesar 4.000 rupiah, sementara tiket dewasa sebesar 15.000 rupiah. Terdapat juga harga khusus untuk mahasiswa. Penting untuk diingat bahwa pembayaran tiket dapat dilakukan dengan kartu Jackcard.