intronesia.id, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, mengambil langkah strategis dengan membentuk tim transisi yang akan meminta pandangan dari para mantan Gubernur Jakarta, mulai dari Presiden Joko Widodo hingga Anies Baswedan.
"Kami akan mendengarkan masukan dari semua mantan gubernur, tidak hanya Mas Anies dan Pak Ahok, tapi juga Pak Foke, Pak Sutiyoso, bahkan Pak Jokowi," ungkap Pramono dalam pernyataannya di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1).
Tim transisi yang dibentuk akan dipimpin oleh sosok yang tak asing di kancah politik Jakarta, Ima Mahdiah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan. Menanggapi pertanyaan publik tentang keterwakilan tokoh Betawi, Pramono dengan tegas menyatakan, "Ibu Ima Mahdiah ini Betawi 1.000 persen asli."
Tim transisi terdiri dari empat kelompok utama dengan total 16 anggota yang mencakup berbagai bidang keahlian:
Tim inti dipimpin Ima Mahdiah sebagai ketua, didukung oleh Emir Kresna sebagai koordinator operasional, Chiko Hakim di bidang komunikasi, dan Beno Mohamad Ibnu sebagai sekretaris.
Untuk menangani aspek teknis, lima pakar telah ditunjuk termasuk M. Syafrudin untuk SDM dan Yunarto Wijaya untuk teknologi informasi. Sementara itu, bidang kebijakan diperkuat oleh nama-nama seperti Prof. Firdaus Ali dan Charles Honoris.
Pramono menegaskan bahwa tim transisi ini memiliki batas kewenangan yang jelas. "Mereka hanya menyiapkan, bukan memutuskan. Semua keputusan tetap berada di tangan saya dan Bang Doel," jelasnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pramono dalam mempersiapkan kepemimpinannya di Jakarta dengan menggabungkan pengalaman masa lalu dan visi masa depan. Pendekatan inklusif dengan melibatkan pandangan para mantan gubernur mencerminkan keinginan untuk membangun kontinuitas dalam pembangunan Jakarta.
