Sudah sejak tahun 2011, Nomor Induk Kependudukan diberlakukan secara nasional di seluruh wilayah Indonesia. Nomor Induk Kependudukan atau NIK adalah sebuah kode identitas yang diberikan oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia memberikan NIK kepada setiap warga negara Indonesia yang sudah tercatat secara resmi.
Kita bisa menemukan Nomor Induk Kependudukan di berbagai dokumen kependudukan yang penting. Mulai dari Paspor, Nomor Pokok Wajib Pajak, Asuransi, Sertifikat Tanah, Surat Izin Mengemudi, hingga Ijazah. Ini artinya, untuk mendapatkan Nomor Induk Kependudukan, kita tak perlu menunggu berumur 17 tahun atau lebih.
Nomor Induk Kependudukan ini berlaku seumur hidup dan tidak bisa diganti sampai seseorang itu meninggal dunia.
Nomor Induk Kependudukan sendiri terdiri dari 16 digit angka yang unik dan diatur oleh Kementerian Dalam Negeri. Menjadi identitas diri yang penting membuat Nomor Induk Kependudukan akan berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Meski begitu, banyak orang yang sulit sekali menghafalkan Nomor Induk Kependudukan selama bertahan-tahan. Sebab, Nomor Induk Kependudukan terdiri dari 16 angka atau digit yang terlihat disusun secara acak tak beraturan. Padahal, sebenarnya Nomor Induk Kependudukan berisi informasi penting dari diri seseorang.
Angka NIK terdiri dari angka yang berisikan kode-kode tertentu yang menjelaskan data penting pemiliknya. Untuk lebih memahaminya, berikut cara baca NIK (Nomor Induk Kependudukan).
Enam Digit Pertama
Nomor Induk Kependudukan terdiri dari 16 digit. Enam digit pertama menunjukkan kode wilayah. Sebagai informasi, kode wilayah itu disesuaikan pada saat kita mendaftarkan atau mengurus, bukan domisili sekarang.
Enam digit pertama pada Nomor Induk Kependudukan itu terdiri dari, dua digit awal merupakan kode provinsi. Dua digit setelahnya merupakan kode kabupaten/kota. Dua digit sesudahnya adalah kode kecamatan.
Enam Digit Kedua
Enam digit kedua dalam NIK adalah kode tanggal lahir. Hal ini ditulis secara lengkap, mulai dari tanggal, bulan, dan tahun kelahiran dalam format hh-bb-tt.
Tak hanya itu, dalam digit kedua ini kita juga bisa mengetahui jenis kelamin seseorang. Sebab, khusus untuk jenis kelamin perempuan pada data tanggal lahirnya akan ditambah angka 40.
Jadi misalnya, seorang anak perempuan lahir di tanggal 28, maka penulisannya di Nomor Induk Kependudukan menjadi 68. Sebaliknya, jika anak laki-laki lahir di tanggal yang sama yakni 28, maka penulisannya di NIK tetap 28.
Empat Digit Terakhir
Banyak dari antara kita yang bingung, apa maksud empat digit terakhir. Sebab, banyak orang memiliki kode yang sama. Ternyata, empat digit terakhir adalah nomor urut penerbitan NIK yang diproses secara otomatis oleh SIAK.
SIAK merupakan singkatan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan adalah sistem informasi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Nah, empat digit terakhir pada Nomor Kependudukan ini biasanya akan dimulai dengan angka 0001. Angka ini akan terus meningkat sesuai dengan jumlah penduduk di tempat tinggal tersebut.
Contoh Membaca Nomor Induk Kependudukan
Misalnya ada Nomor Induk Kependudukan yang terdiri dari 16 digit atau angka, yakni 3576012902030001. Nah, agar lebih mudah untuk mengetahui Nomor Induk Kependudukan, maka kita bisa memisahkannya menjadi 2-2.
Berikut penjelasannya:
33 merupakan kode provinsi.
18 merupakan kode kabupaten/kota.
16 merupakan kode kecamatan.
29 merupakan tanggal lahir (laki-laki).
02 merupakan bulan lahir (februari).
84 merupakan tahun lahir.
0011 merupakan nomor urut pendaftaran.
Nah, itulah cara baca NIK (Nomor Induk Kependudukan) dengan mudah dan cepat. Semoga bisa bermanfaat, ya.