intronesia.id, Presiden Prabowo Subianto langsung mengambil langkah tegas menyikapi insiden keracunan massal yang menimpa 50 siswa SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah. Para siswa tersebut mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.
Menanggapi kejadian serius ini, Presiden Prabowo memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ke Istana Negara pada Jumat (17/1) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.
"Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi BGN untuk memperketat SOP penyaluran program makan bergizi gratis," ungkap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/1).
Berdasarkan penyelidikan awal, dugaan penyebab keracunan adalah olahan ayam goreng tepung yang kurang matang. Menu makan siang hari itu terdiri dari nasi, ayam goreng tepung, wortel, tahu, dan susu.
Untuk mencegah kejadian serupa, BGN telah menerapkan prosedur ketat dimana setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. "Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat," jelas Hasan.
Saat ini, Dinas Kesehatan sedang melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan dari SPPG terkait. Sesuai prosedur, makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah ditarik dan diganti dengan menu lain.
"SOP yang diterapkan dalam MBG mengharuskan sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan," tambah Hasan. Ia berharap dengan evaluasi dan pengetatan prosedur ini, kualitas dan kehigienisan makanan dalam program MBG dapat lebih terjamin ke depannya.