intronesia.id, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku selama ini belajar dari banyak orang seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dia juga belajar banyak dari sosok Rocky Gerung yang selama ini mengkritik ayahnya, Presiden Joko Widodo.
"Belajar dari semua. Belajar dari Pak Prabowo, belajar dari Pak Ganjar, belajar dari ketua-ketua partai, termasuk dari Pak Rocky Gerung. Belajar dari semuanya," katanya di Balai Kota Solo, Kamis (3/8).
Gibran keberatan dengan penilaian politikus PDIP Deddy Sitorus yang menyebut dirinya gemar menemui tokoh seperti Prabowo dan Ganjar di Solo sambil makan rayuan gombal.
Gibran menerangkan dirinya memang selalu menjamu tamu-tamunya yang berkunjung ke Solo. Ia pun tidak pernah menolak bertemu dengan siapapun termasuk pihak-pihak yang berseberangan.
Jamuan-jamuan tersebut ia manfaatkan untuk menimba ilmu dari setiap orang.
"Biasa aja. Semua tamu kami terima dan tidak semuanya membahas politik, lho, ya," katanya.
Gibran menyebut penilaian Deddy tidak tepat. Dia menegaskan tidak termakan rayuan dari politikus yang menemuinya. Ia justru sedang belajar dari tokoh-tokoh senior.
"Ya itu analogi yang salah. Bukan banyak makan tapi banyak belajar. Terima kasih, Pak Deddy Sitorus," katanya.
"Makan? Mbok kiro aku Nex Carlos po piye (Memangnya saya Nex Carlos). Banyak belajar, (bukan) banyak makan. Makan opo, wong aku yo tetep kuru (Makan apa, orang saya juga masih tetap kurus)," ucap Gibran.
Sebelumnya, politikus PDIP Deddy Sitorus menyebut Gibran bukan anak ingusan seperti dikatakan Panda Nababan yang juga kader senior PDIP.
Deddy menilai saat ini Gibran sedang enak-enak makan. Hal itu ia sampaikan di acara Adu Perspektif yang ditayangkan di YouTube detikcom Rabu (2/8).
Ia mencontohkan saat Gibran bertemu dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam beberapa kesempatan.
"Makanya lihat saja, dia kalau ada acara kan, sama Pak Prabowo makan, sama Pak Ganjar makan, memang lagi suka makan. Cuma sayang bukan cuma makanan, tapi gombal dan rayuan juga dia makan," katanya.