Loading...
You are here:intronesia/introNews./DPRD DKI soal Trotoar Simpang Santa era Anies Dibongkar: Kajian Lemah
DPRD DKI soal Trotoar Simpang Santa era Anies Dibongkar: Kajian Lemah

DPRD DKI soal Trotoar Simpang Santa era Anies Dibongkar: Kajian Lemah

18.04.2023 04:34 WIB
1-2 menit

intronesia.id, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai kebijakan Pemprov DKI menutup putaran balik atau u-turn di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan yang dibangun era Anies Baswedan tidak didasari pada kajian yang matang.

Ismail mengatakan hal itu berkaca dari dua hal. Pertama, penutupan memicu respons negatif dari masyarakat. Kedua, penutupan menimbulkan efek kemacetan di lokasi tersebut.

"Paling tidak dua indikator yang bisa kita jadikan, dan kita anggap masih lemah kajiannya. Pertama adalah komen secara masif masyarakat pengguna jalannya. Kedua fakta lapangan. Dua itu jadi indikator, bahwa itu terlalu terburu-buru," kata Ismail di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (17/4).

Ia menyayangkan kebijakan itu. Menurutnya, Pemprov DKI sebelumnya tidak pernah berkomunikasi dengan Komisi B DPRD DKI soal kebijakan tersebut.

Ismail juga menyoroti pemborosan anggaran lantaran program penutupan u-turn dan rekayasa lalu lintas itu justru merusak jalur sepeda dan pejalan kaki.

"Pembuatan sebelumnya sudah memakai anggaran dan hasilnya sudah dinikmati masyarakat, ketika dilakukan sesuatu perubahan baru tanpa kajian yang matang dan menggunakan anggaran pula, dan hasilnya semakin parah itu kan pemborosan dari segi anggaran," katanya.

Selain dari DPRD, langkah Pemprov ini juga sebelumnya menuai kritik dari Koalisi sipil yang terdiri dari Green Peace, Koalisi Pejalan Kaki, komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia, Road Safety Association, FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta), dan KPBB (Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel).

"Penghancuran trotoar menjadi jalan raya, jelas langkah set back (mundur)," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah merespons kritik itu.

"Ya namanya kritik itu masukan buat Pemda DKI, itu bagus saran-sarannya," kata Heru di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).

Ia mengatakan jalur sepeda akan difasilitasi oleh Dinas Perhubungan. Namun, Heru tidak menjelaskan apakah jalur sepeda akan kembali dibuat di tempat tersebut.

"Jalur sepeda difasilitasi oleh Dishub, mudah-mudahan tidak ada yang terlupakan, tidak ada yang terabaikan, kita fasilitasi semua," katanya.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News