Bandara Dhoho Diresmikan, Kediri Menjadi Pelopor KPBU Pertama di Indonesia

21.10.2024 04:42
2-3 menit
Bandara milik swasta pertama di Indonesia, Bandara Dhoho (DHX), akhirnya diresmikan pada Jumat (18/10/2024)
Bandara milik swasta pertama di Indonesia, Bandara Dhoho (DHX), akhirnya diresmikan pada Jumat (18/10/2024) dishub.jatimprov.go.id

Bandara milik swasta pertama di Indonesia, Bandara Dhoho (DHX), akhirnya diresmikan pada Jumat (18/10/2024). Peresmian ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, dan didampingi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Bandara ini sudah resmi melakukan soft launching pada 5 April 2024 lalu dan berhasil melayani lebih dari 20.000 penumpang serta mencatat 175 pergerakan pesawat.

Bandara Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bandara ini dimiliki oleh salah satu perusahaan swasta terkemuka di tanah air, sehingga seluruh pendanaannya berasal dari non-APBN.

Proyek KPBU pertama di Indonesia

Luhut menyebut, Bandara Dhoho menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited.

“Bandara Dhoho Kediri menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema KPBU unsolicited. Inisiatif proyek datang dari pihak swasta dan didukung oleh pemerintah,” sebut Luhut dalam rilis milik Kementerian Perhubungan RI.

Kehadiran Bandara Dhoho mencerminkan kolaborasi apik antara pemerintah dan sektor swasta. Skema KPBU dianggap mampu mengatasi tantangan pembangunan di Indonesia dengan cepat dan efisien.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut memuji kualitas Bandara Dhoho. Ia juga berharap, nantinya akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan bandara ini untuk bepergian.

Adanya bandara tersebut diharapkan untuk dapat memantik pengembangan konektivitas dan ekonomi masyarakat, khususnya di area selatan Pulau Jawa.

Di sisi lain, total investasi yang digelontorkan untuk pembangunan Bandara Dhoho diproyeksi mencapai Rp12 triliun.

Jumlah tersebut sangat fantastis mengingat ini merupakan kali pertama pihak swasta menggelontorkan dana yang sangat besar demi membangun kepentingan infrastruktur transportasi di Indonesia.

“Bandara Dhoho merupakan bukti bahwa pihak swasta punya komitmen yang kuat untuk membangun konektivitas di tanah air. Semoga langkah ini bisa dicontoh oleh pihak-pihak swasta lainnya di dalam negeri,” tambah Menhub Budi saat mendampingi peresmian Bandara Dhoho.

Upayakan masyarakat dapat lakukan perjalanan Haji dan Umroh lewat Bandara Dhoho

Potensi calon penumpang yang akan pergi maupun pulang menuju Kediri dan sekitarnya sangat besar. Budi menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama agar nantinya masyarakat dapat berangkat melalui Bandara Dhoho untuk beribadah ke Tanah Suci.

Letak Bandara Dhoho yang sangat strategis diharapkan dapat membawa dampak signifikan bagi kehidupan sosial masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Berbagai peluang bisnis, mulai sektor transportasi, pariwisata, perhotelan, pertanian, peternakan, hingga perkebunan digadang-gadang dapat memberikan dampak yang baik untuk perekonomian.

Ditambah lagi, nantinya akan ada jalan tol yang menghubungkan Bandara Dhoho dengan Kota Kediri. Jalan tol ini tentu saja dapat memudahkan akses masyarakat menuju bandara maupun sebaliknya.

Saat ini, Bandara Dhoho melayani penerbangan dari dan menuju Jakarta dan Balikpapan dengan dua maskapai. Sementara itu, operasional bandara dikelola oleh InJourney Airport dengan kontrak 50 tahun.

intronesia logo

intronesia.id adalah patform media digital sebagai opsi ruang informasi yang menyajikan berita dan informasi secara proporsional dan objektif.  "cintai indonesia dengan caramu"

©2024. PT Intro Media Indonesia