Loading...
You are here:intronesia/introTech./Pedagang Tanah Abang Minta Ecommerce Ditutup, Mendag: Ayo Ikuti Zaman
Usai TikTok Shop, Pedagang Tanah Abang minta platform ecommerce ditutup
Usai TikTok Shop, Pedagang Tanah Abang minta platform ecommerce ditutup Istimewa

Pedagang Tanah Abang Minta Ecommerce Ditutup, Mendag: Ayo Ikuti Zaman

10.10.2023 23:13 WIB
1-2 menit

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akhirnya buka suara terkait pedagang Tanah Abang yang meminta pemerintah untuk menutup ecommerce. Permintaan itu terjadi setelah pemerintah berhasil menutup TikTok Shop.

Zulhas menjelaskan, sejatinya pemerintah menutup platform jual beli online bukan tanpa alasan. “Ya nggak, kan diatur, bukan ditutup. Ndak boleh dong,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/10).

Ia juga meminta untuk pedagang Tanah Abang untuk mengikuti perkembangan zaman dan mulai beralih ke digital.

“Harus mengikuti perkembangan, saya bilang ke teman-teman di pasar Tanah Abang, sayur aja online sekarang. Apalagi pasar-pasar komersial, pakaian, sepatu itu kan harus juga mengikuti selain offline,” kata Zulhas.

Bahkan ia juga berterima kasih kepada platform e-commerce, seperti Shopee yang sudah tidak lagi menjual produk-produk impor. Serta mendukung UMKM lokal untuk go-ekspor.

“itu membantu UMKM tinggal sekarang (pedagang) Tanah Abang) ayok respons. Segera ikutan Shopee kan gitu. Jangan nggak ikut,” tutur Mendag.

Adapun permintaan para pedagang itu menyusul lantaran sepinya transaksi di Pasar Tanah Abang. Apalagi, belum lama ini pemerintah memutuskan untuk menutup TikTok Shop yang telah melakukan predatory pricing.

Tapi asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menilai lesunya transaksi di Pasar Tanah Abang tidak semata disebabkan oleh platform social commerce seperti TikTok Shop.

Ketua Bidang Business & Development idEA, Mohammad Rosihan, menilai yang terjadi bukan semata lantaran adanya peralihan perilaku konsumen ke digital. Ia yang juga pelaku usaha menjelaskan bahwa salah satu penyebab Pasar Tanah Abang sepi adalah menurunnya pembelian dari pelaku usaha di daerah.

“Kami tidak lagi banyak yang membeli ke Tanah Abang, karena penjualan di daerah juga sepi. Mungkin ini juga menyangkut turunnya daya beli," kata Rosihan dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9).

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News