intronesia.id, Drama pemecatan pegawai di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiksaintek) yang sempat memicu aksi protes akhirnya menemui titik terang. Neni Herlina, pegawai yang sebelumnya mengaku dipecat sepihak oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brojonegoro, kini resmi kembali bekerja setelah pertemuan islah pada Senin (21/1) malam.
"Kita ada islah, kita berkomunikasi, bersilaturahmi dan itu kita saling memaafkan," ungkap Neni di Kantor Kemendiktisaintek, Selasa (21/1). Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut berhasil mengklarifikasi kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan di lingkungan kementerian.
Sehari sebelumnya, kantor Kemendiksaintek diwarnai aksi protes pegawai yang mengecam pemecatan mendadak terhadap Neni. Kasus ini bahkan sempat menarik perhatian anggota DPR, termasuk Titiek Soeharto dari Komisi X.
Namun situasi berubah 180 derajat setelah pertemuan dengan Menteri Satryo. "Alhamdulillah semua berjalan dengan baik," kata Neni yang kini memilih fokus menjalankan tugasnya kembali di Kemendiksaintek.
Sekjen Kemendiktisaintek Togar M Simatupang membenarkan hasil positif dari pertemuan tersebut. "Kami semua berkomitmen untuk kembali bekerja, menyelesaikan semua tugas-tugas, mensukseskan program-program pemerintah," jelasnya, sambil menekankan pentingnya memperbaiki komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman serupa di masa depan.
Neni sendiri mengakui bahwa gejolak kemarin hanya bagian dari dinamika kerja. "Saya kira kemarin itu dinamika ya karena memang kita belum ada silaturahmi," ujarnya. Ia juga menyatakan tidak akan melanjutkan rencana pertemuan dengan anggota DPR mengingat masalah telah selesai melalui tabayun dan saling memaafkan.
Resolusi damai ini menjadi contoh bagaimana komunikasi yang baik dapat menyelesaikan konflik di lingkungan kerja, sekaligus menunjukkan pentingnya dialog terbuka antara pimpinan dan pegawai dalam mengatasi perselisihan.