Anak Polo Srimulat mengisahkan kronologi ayahnya yang juga pelawak kondang tersebut meninggal dunia. Polo Srimulat meninggal pada Rabu (6/3) siang di RS Ana Medika, Bekasi, Jawa Barat, dalam usia 61 tahun.
"Bapak sakitnya paru-paru," kata Sebastian, anak Polo, seperti diberitakan detikHot pada Rabu (6/3). "Bapak sih sudah bolak-balik rumah sakit. Jadi tiga hari terakhir kondisinya sudah membaik,"
"Dan tadi pagi kondisi bapak batuk-baruk ada bercak darah. Dari pagi, [jam] setengah lima. Kondisinya baik banget kemarin," lanjutnya.
Sebastian menyebut kondisi perubahan kesehatan Polo juga tak diduga oleh keluarga. Mereka juga kaget lantaran Polo yang semalam masih dalam kondisi sehat tiba-tiba drop.
"Semalam masih bercanda sama saya," kata Sebastian.
Polo memang sempat dikabarkan sakit paru-paru. Pada 2020, sejumlah foto yang menampilkan dirinya terbarik di rumah sakit bahkan viral di media sosial.
Tarzan pun kala itu mengakui bahwa Polo tengah sakit dan dirawat di ruang intensif. Namun kala itu, Tarzan belum bisa memastikan sakit yang diderita Polo selain kabar komedian itu sakit pada organ paru-parunya.
Kini Sebastian mengucapkan permintaan maaf atas kesalahan ayahnya semasa hidup. Terkait pemakaman, ia masih menunggu kabar dari anggota keluarga yang lain.
"Kami minta maaf untuk Pak Polo ya. Nanti dikabari ya. Tunggu keluarga kumpul," kata Sebastian.
Polo Srimulat alias Barata Nugroho meninggal dunia pada usia 61 tahun. Polo meninggal pada Rabu (6/3) pukul 12.10 WIB di RS. Ana Medika, Bekasi, Jawa Barat.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Evry Joe, Ketua Humas PARFI dalam pesan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (6/3). Komedian Tessy Srimulat juga mengonfirmasi kabar tersebut seperti diberitakan detikHot.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke ke sisi Allah SWT Barata Nugraha atau Pak Polo pukul 12.10 WIB di RS. Ana Medika Bekasi. Mohon maaf atas segala kesalahan beliau," tulis pesan tersebut.
Lahir dengan nama asli Christian Barata Nugroho pada 20 Maret 1962, Polo dikenal sebagai salah satu pemain Srimulat terkenal yang sudah bersama dengan kelompok legendaris tersebut sejak dekade '80-an.
Polo dikenal luas dengan ciri khas kumis dan topi yang menutup kepalanya.
Bersama Srimulat, Polo tampil dalam berbagai acara di layar kaca hingga berkolaborasi dengan artis-artis muda dalam format sitkom Saatnya Srimulat pada 2015.
Kala itu, Polo mengatakan tiap anggota Srimulat yang ikut dalam Saatnya Srimulat terlibat proses kreatif, walaupun tidak secara langsung.
"Kami harus memberikan kontribusi supaya ada sinergi antara tim kreatif dengan kami. Supaya kami tidak kehilangan konsep Srimulat ketika mencoba melakukan perubahan-perubahan," ucap Polo.
Polo pun kala itu mengakui Srimulat sudah tak selucu yang dulu. Dia berpendapat Srimulat sesungguhnya sadar ketika mulai membosankan. Namun, ia menganggap Srimulat sudah melampaui label grup lawak, yakni menjadi subkultur.
"Dulu ketika Srimulat menjadi membosankan ya wajarlah, sudah berapa tahun dulu kami berjalan? Kami enggak arogan kok, enggak jemawa kalau kami ini pelawak super, enggak," tuturnya hampir satu dekade yang lalu kepada CNNIndonesia.com.
"Artinya kontribusi kami di bidang lawak bahwa Srimulat itu sudah merupakan subkultur dunia lawak Indonesia. Kan sering ketika di kantor atau di jalan orang bilang, 'Ah, Srimulatan lu!' kan enggak ada yang lain kayak begitu. Hahaha," ujar Polo.