Loading...
You are here:intronesia/introTech./Kekayaan Bos Tiktok Susut Rp 95,39 T Buntut Aturan Pembatasan Negara Lain
Kekayaan bos tiktok menyusut karena adanya pembatasan dari negara lain
Kekayaan bos tiktok menyusut karena adanya pembatasan dari negara lain Istimewa

Kekayaan Bos Tiktok Susut Rp 95,39 T Buntut Aturan Pembatasan Negara Lain

09.11.2023 21:50 WIB
1-2 menit

intronesia.id, Harta kekayaan bos TikTok Zhang Yiming susut sekitar US$6,1 miliar atau setara Rp95,53 triliun (asumsi kurs Rp15.661 per dolar AS) buntut berbagai aturan terkait penggunaan aplikasi di negara lain.

Dilansir dari Forbes, Kamis (9/11), harta pendiri ByteDance Technology yang merupakan perusahaan induk TikTok itu saat ini tersisa US$43,4 miliar atau sekitar Rp679,73 triliun.

Harta Zhang merosot tak lepas dari hambatan yang terus dihadapi TikTok terkait peraturan di pasar internasional.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, pada awal tahun ini saja ada 31 negara bagian Amerika Serikat (AS) membatasi TikTok. Hal ini dilakukan dengan alasan keamanan nasional.

Maklum, AS menuding TikTok sebagai aplikasi mata-mata China dan alat pencuci otak.

Selain AS, Indonesia juga baru-baru ini membatasi penggunaan TikTok. Pemerintah melarang aplikasi itu mewadahi e-commerce dan media sosial sekaligus.

Alhasil, platform TikTok Shop pun dilarang di Indonesia. Sebagai gantinya, TikTok hanya boleh beroperasi sebagai media sosial saja.

Lebih lanjut, meski harta Zhang merosot Rp95,53 triliun, ia masih menduduki posisi orang nomor dua terkaya di China.

Hal ini terjadi karena harta keseluruhan 100 orang terkaya di China susut pada 2023 buntut pelemahan aktivitas ekonomi di negara tersebut. Tercatat, kekayaan kolektif 100 orang terkaya turun dari US$907,1 miliar atau setara Rp14.189 triliun menjadi US$895 miliar atau Rp14.000 triliun.

Zhang berada satu peringkat di bawah Zhong Shanshan. Miliarder air kemasan itu menjadi orang terkaya nomor satu di China selama tiga tahun berturut-turut.

Zhong Shanshan memiliki kekayaan sebesar US$60,1 miliar atau sekitar Rp939,86 triliun. Meski demikian, harta itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$62,3 miliar atau setara Rp974,18 triliun.

Kekayaan itu susut seiring penurunan investasi Zhong di Beijing Wantai Biological Pharmacy, sebuah perusahaan vaksin dan diagnostik untuk penyakit menular, termasuk Covid-19.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News