intronesia.id, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta siswi SMKN 1 Sale, Rembang dilindungi usai membongkar dugaan pungutan liar (pungli) di sekolahnya.
"Saya tidak menduga kejadian anak sekolah itu. Saya bilang lindungi siswanya sekarang juga. Jangan sampai gurunya ngamuk sama muridnya," ujar Ganjar dalam Diskusi Rakernas Apeksi 2023 di Makassar, Kamis (13/7).
Dia mengaku kaget saat ada pungli di sekolah. Pasalnya, Pemprov Jateng telah menggelontorkan Rp800 miliar agar siswa dan siswi tak perlu bayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Ganjar mengaku sudah bertemu dengan siswi tersebut. Dia bertanya dengan beberapa murid untuk memastikan lagi apakah sekolah meminta pungutan biaya.
Setelah 3 orang menjawab tidak ada pungutan, kata Ganjar, ada salah seorang siswi yang mengaku membayar infak kepada sekolah. Akan tetapi, seharusnya pelajar tidak boleh lagi dimintai uang.
"Kamu ada? Ada. Apa katanya? Uang gedung, Pak. Oh jangan ngomong, SMA dan SMK sudah saya bebaskan, lho, saya berikan Rp800 miliar agar kalian sekolah tak usah bayar," ucapnya.
Kebijakan peniadaan biaya sekolah tersebut sudah diberlakukan sejak lama. Namun, masih ada orang-orang yang melakukan tindakan pungli.
Ganjar menilai pungutan berkedok infak tersebut sebagai penyakit korupsi yang sulit dihindari. Ia lantas mempertanyakan apakah Indonesia serius menghadapi budaya korupsi.
"Anak ini bercerita apa adanya, Pak tiap kenaikan kelas kami dipungut. Loh kan enggak boleh ada pungutan. Oh Ini bukan pungutan, saya koreksi, infak," ujarnya.
Selain menjadi masalah di sekolah yang bersangkutan, kata Ganjar, kasus pungli tersebut juga memantik keluhan dari banyak orang.
"Kemudian rekaman itu ada di-upload ke Instagram saya. Saya tak menduga 7 juta yang nonton, mereka tumpahkan kekesalan. Pak di SD ini terjadi, Pak di SMP ini terjadi (pungli)," kata dia.