Calon presiden Ganjar Pranowo menyampaikan pidato singkat usai mendapatkan nomor urut 3 di Pilpres 2024 hasil pengundian Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11).
Pernyataan itu disampaikan Ganjar di hadapan para pasangan calon presiden dan wakil presiden lain, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Dalam pidatonya, Ganjar mengatakan arah reformasi harus dituntaskan dengan jujur, adil, dan tanpa korupsi, kolusi, serta nepotisme (KKN). Ia menyebut demokrasi yang jujur dan adil, serta jauh dari KKN merupakan amanat konstitusi.
Ganjar juga sempat menyinggung ihwal "drama Korea" (drakor) yang menarik perhatian jelang Pilpres 2024. Menurutnya, drama itu tak semestinya terjadi di tengah kontestasi politik nasional yang sedang berjalan.
Berikut pernyataan lengkap Ganjar.
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat malam salam sejahtera untuk kita semuanya, Om swastiastu, Namo buddhaya, rahayu.
Salam Pancasila, merdeka.
Yang saya hormati seluruh anggota KPU, Bawaslu, DKPP, terima kasih sudah memberikan seluruh proses kelancaran sampai nomor urut dari masing-masing pasangan sudah ditentukan.
Dan tentu hadir di sini para pimpinan partai politik daru seluruh partai yang sangat saya hormati. Kami senang, riang gembira suasana ini ditunjukkan di depan publik. Kami ingin itu juga ada di dalam hati kita masing-masing.
Saya sangat menghormati situasi ini, tapi izinkan tanpa mengurangi rasa hormat saya untuk menyapa partai pengusung saya. Dari PDI Perjuangan Ibu Megawati terima kasih, Pak Mardiono dari PPP terima kasih, Pak Hari Tanoe terima kasih dari Perindo, dan Pak OSO dari Hanura, para relawan yang semua hadir dan seluruh masyarakat Indonesia.
Jadi kita mendapatkan nomor tiga itu pas, sesuai dengan sila ketiga persatuan Indonesia. Kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan.
Bapak Ibu yang saya hormati. Itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan. Tapi beberapa hari ini kita disuguhkan untuk menonton "drakor" yang sangat menarik.
Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Dan malam ini memang seharusnya kita sedang memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui pemilu dan namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak. Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan yang muncul di masyarakat.
Ada tokoh agama, ada guru-guru bangsa, ada seniman, ada budayawan, ada teman-teman jurnalis, ada para Pemred, aktivis dan mahasiswa dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu.
Kewajiban kita bapak ibu untuk menjaga. Karena kalau kita merasakan itu rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja. Kita harus sampaikan itu.
Saya tenang kok dan kami ini tenang semuanya karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini.
Bapak Ibu yang saya hormati. Perjalanan demokrasi ini memang kadang-kadang lurus, kadang-kadang berliku seperti aliran air. Tapi percayalah air yang mengalir itu dia akan mengikuti arah batinnya. Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun. Dan kalau bendungan itu dia paksakan dia akan tetap mencari jalannya ke muara.
Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idam-idamkan dan tentu saja inilah kesempatan hari ini yang mesti kita jaga bersama.
Bapak Ibu.
Saya ingin sampaikan dalam kesempatan berbahagia ini setelah ini kita mesti bisa pastikan bahwa arah reformasi mesti kita tuntaskan. Demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh-jauh sekali dari unsur KKN.
Inilah amanat reformasi dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang dan tentu kita mesti menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat dan bagaimana sejatinya kita menjaga NKRI.
Bapak ibu saudara sekalian, diam itu bukanlah pilihan dan bicara ungkapkan laporkan praktik-praktik tidak baik yang akan cederai demokrasi.
Saya terima kasih karena pasangan nomor 1 dan pasangan nomor 2 punya komitmen yang sama. Kami sangat senang. Mari kita tunjukkan integritas dan kejujuran itu sampai dengan pikiran batin dan perkataan kita.
Bapak ibu sekali lagi saya ulang. Karena dalam kontestasi ini buat kami ini bukan persoalan Ganjar bukan persoalan Mahfud. Bukan sekedar hanya persoalan kekuasaan, ini adalah persoalan masa depan Indonesia yang harus kita jaga bersama.
Mohon doa mohon dukungannya. Bismillahirrahmanirrahim Insya Allah pasangan Ganjar Mahfud siap untuk laksanakan itu.
Izinkan saya untuk mengakhiri dengan pantun dan jagonya pantun adalah Pak Mahfud.
Berikut pernyataan Mahfud MD.
Alhamdulillah kami dapat nomor 3, ada dua pantun penutup.
Hukum yang tegak harapan kita
Sejahtera merata idaman bersama
Ganjar Mahfud pilihan kita
Gotong royong pilih nomor 3
Satu lagi.
Membakar seafood dari Palu
Ke negeri China naik pesawat
Kalau Ganjar Mahfud menang pemilu
Dukungan ke Palestina makin menguat
Assalamu'alaikum Wr. Wb.