BEM FISIP Unair Kembali Aktif Setelah Kontroversi Karangan Bunga

29.10.2024 17:53
1-2 menit
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) mencabut pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) mencabut pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa Istimewa

intronesia.id, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) mencabut pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP setelah pertemuan yang konstruktif antara pihak dekanat dan mahasiswa pada Senin (28/10).

Pencabutan sanksi ini terjadi setelah kontroversi penggunaan diksi dalam karangan bunga yang ditujukan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dekan FISIP Unair, Prof. Bagong Suyanto, mengumumkan keputusan ini segera setelah melakukan dialog dengan Presiden BEM FISIP, Tuffahati Ullayyah Bachtiar.

"Kami sudah berbicara dari hati ke hati," ungkap Prof. Bagong. "Detik ini juga dekanat akan mencabut SK pembekuan kepengurusan BEM FISIP Unair."

Kompromi dan Komitmen Baru

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk tetap mempertahankan sikap kritis namun dengan memperhatikan etika akademik. BEM FISIP berkomitmen untuk menggunakan pilihan kata yang lebih sesuai dengan nilai-nilai akademis dalam menyampaikan aspirasi mereka.

Presiden BEM FISIP, Tuffahati Ullayyah Bachtiar, yang akrab disapa Tuffa, mengakui bahwa karangan bunga kontroversial tersebut merupakan bentuk ekspresi dari Kementerian Politik dan Kajian Strategis BEM FISIP. "Ke depannya kami bertekad untuk tetap kritis, tetap tegak, namun tidak keluar dari koridor akademik," tegasnya.

Kebebasan Berekspresi Tetap Terjamin

Prof. Bagong menekankan bahwa pencabutan pembekuan ini tidak akan mengurangi kebebasan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi. "Kami memberi kebebasan pada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi sosial politiknya. Tentu harus bertanggung jawab dan berdasar," jelasnya.

Peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga tentang keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan etika akademik dalam lingkungan kampus. BEM FISIP Unair dapat kembali menjalankan aktivitasnya dengan tetap mempertahankan sikap kritis namun lebih bijak dalam pemilihan kata.

Tuffa mengakhiri pertemuan dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan moral selama masa pembekuan organisasinya. Ia menegaskan bahwa BEM FISIP akan terus menjalankan perannya sebagai wadah aspirasi mahasiswa dengan lebih bijaksana.

©2024. PT Intro Media Indonesia