Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan Indonesia kembali swasembada beras dalam tiga tahun ke depan atau 2026.
Ia lantas menyinggung RI pernah swasembada beras, jagung, dan bawang merah selama empat tahun sejak 2017 lalu. Swasembada itu terjadi di masa kepemimpinan Amran di Kementan atau periode pertama Jokowi.
"Iya (swasembada beras) kembali seperti kemarin sedia kala 2-3 tahun maksimal 3 tahun, bisa saja 2 tahun," ujar Amran di Kantor Kementan, Jumat (27/10).
Ia pun mengamini swasembada itu baru bisa dilakukan oleh menteri pengganti dirinya lantaran kepemimpinan Amran di Kementan hanya tersisa sekitar satu tahun lagi sebelum pemerintah berganti kepemimpinan baru usai pemilu pada Februari 2024 berlangsung.
Meski demikian, ia akan berusaha membuat kebijakan yang tepat, sehingga menjadi pondasi bagi pemimpin selanjutnya.
"Kami letakkan pondasinya satu tahun. Mudah-mudahan yang melanjutkan sudah tinggal jalan. Ini yang berganti kan cuma menterinya," tutur Amran.
Amran juga optimis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Iya yakin sebab pada 2017 pun RI mampu swasembada.
"Waktu itu (2017) 260 juta penduduk, kurang lebih. Itu bisa swasembada tanpa impor beras medium," katanya.
Presiden Jokowi kembali menunjuk Amran Sulaiman sebagai menteri pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang beberapa waktu lalu mengundurkan diri karena terseret kasus korupsi penempatan pegawai Kementerian Pertanian.
Penunjukan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Jokowi. Pasalnya, Amran sebelumnya juga pernah menempati posisi menteri pertanian pada periode 2014-2019.