Ciplukan, Tanaman Liar dengan Segudang Khasiat Obat

22.11.2024 17:45
2-3 menit
Ciplukan: Daun, buah, batang, dan akar tanaman ini punya daya menyembuhkan
Ciplukan: Daun, buah, batang, dan akar tanaman ini punya daya menyembuhkan Greeners-Co

Ciplukan (Physallis angulata L.) merupakan jenis tanaman semak liar yang berkhasiat obat. Daun, buah, batang, dan akar tanaman ini punya daya menyembuhkan. Dengan kata lain, setiap bagian dari tanaman dengan buah yang terbungkus kulit tipis mirip lentera ini berguna sebagai obat.

Ciplukan tidak memiliki nama dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya, tanaman ini memiliki banyak sebutan dalam bahasa daerah. Mulai dari ceplokan, keceplokan, ciciplukan, kopok-kopokan (Bali), cecendet, cecenet (Sunda), nyornyoran (Madura), leletokan (Minahasa), kenampok (Sasak), dan lapunonat (Tanimbar, Seram). Nama ciplukan atau ceplukan sendiri berasal dari bahasa Jawa.

Ciplukan merupakan tumbuhan semak semusim dan tergolong sebagai tanaman liar. Tanaman perdu ini bisa ditemukan di tempat yang agak terlindung, di tanah-tanah kosong yang agak lembab dan tidak terlalu becek, seperti pinggir selokan, pinggiran rel kereta api, pinggir-pinggir kebun, lereng-lereng tebing sungai, dan pinggiran sawah.

Tanaman ini tumbuh subur di areal sawah saat petani menggunakan lahannya untuk menanam palawija. Ciplukan bisa tumbuh pada ketinggian 0–1.800 meter di atas permukaan laut.

Tumbuhan ini berdiri tegak dengan tinggi antara 30 cm sampai 50 cm. Batangnya persegi berwarna hijau, bercabang, dan berambut pendek. Daun berseling dan berlekuk, bertangkai 7-25 mm, dengan bentuk bundar telur memanjang dan ujung lancip. Ukuran panjang 3,5–10 cm dan lebar 2,5 cm.

Permukaan atas daun berwarna hijau dan permukaan bawah hijau muda dan berambut halus. Bunga buah keluar dari ketiak daun berwarna kekuning-kuningan. Buahnya terbungkus kulit tipis berbentuk lentera, bila sudah masak berwarna kuning, dan rasanya manis agak keasam-asaman.

Ciplukan, sesuai dengan bentuknya yang mirip-mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti labu siam dan terung, termasuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan).

Namun, meski namanya berbau bahasa Nusantara, tanaman ini bukan asli Indonesia. Ciplukan berasal dari kawasan tropis Amerika Latin.

Selain itu, meskipun digolongkan sebagai terung-terungan, dia memiliki kandungan kimiawi seperti chlorogenik acid, asam sitrun, dan fisalin. Selain itu, buahnya juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, flavonioidal, polifenol, juga elaidic acid.

Kandungan kimiawi tersebut, seperti obat-obatan modern, telah diuji melalui proses laboratorium dan diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Di antara khasiatnya adalah sebagai analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi), serta meredakan batuk.

Ciplukan juga mengandung saponin yang berkhasiat sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker usus besar. Kandungan flavonioidal dan polifenol di dalamnya berkhasiat sebagai antioksidan. Dalam farmakologi Tiongkok, tumbuhan ini diyakini memiliki rasa pahit dan sifat menyejukkan.

Sayangnya, banyak orang yang belum mengerti akan besarnya khasiat tanaman obat ini. Akibatnya, banyak orang yang menganggap tanaman semak ini sebagai tumbuhan liar yang tidak berguna. Sering kali tanaman ciplukan dibabat begitu saja seiring dengan pembersihan alang-alang dan tumbuhan liar lainnya.

Pembudidayaan Ciplukan

Kabar baiknya adalah bagi yang sudah mengetahui besarnya manfaat ciplukan sebagai obat herbal, penanaman dan pemeliharaannya mudah. Perbanyakan bisa dilakukan dengan menggunakan bijinya. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ke tempat penanaman.

Untuk pemeliharaannya seperti tanaman lain, dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanah. Di samping itu, dibutuhkan pemupukan, terutama pupuk dasar.

Khasiat Ciplukan

Tanaman ini mempunyai banyak khasiat. Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan ciplukan di antaranya influenza, sakit tenggorokan, diabetes (kencing manis), sakit paru-paru, dan ayan. Tanaman obat ini berguna sebagai obat penyakit kanker tiroid. Ciplukan juga bisa digunakan sebagai obat luar, yaitu untuk menyembuhkan bisul, borok, dan peradangan kulit.

Sebagai obat, ciplukan ini tidak mempunyai efek berbahaya. Hanya saja, pahit rasanya. Untuk itu, saat mengonsumsinya, perlu diperhatikan dosis penggunaannya agar tidak terasa pahit terus di lidah.

intronesia logo

intronesia.id adalah patform media digital sebagai opsi ruang informasi yang menyajikan berita dan informasi secara proporsional dan objektif.  "cintai indonesia dengan caramu"

©2024. PT Intro Media Indonesia