Masyarakat Dayak Kenyah Lepoq Jalan memiliki cara untuk mengungkapkan rasa syukurnya saat panen padi, yaitu dengan menggelar Uman Undat. Pesta panen ini dilakukan setiap tahun setelah lepa (sesudah panen padi) atau pada Mei- Juni.
Pesta adat Uman Undat yang diadakan di Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara ini diawali dengan pentas tari. Setelah berbagai macam tari dipentaskan, upacara dilanjutkan dengan ritual penyembelihan babi. Yang disembelih adalah babi terbaik yang diperoleh dari pemburuan beberapa hari sebelumnya. Babi dikorbankan sebagai wujud syukur atas hasil panen yang melimpah.
Babi yang akan disembelih diangkat dan kepalanya dipancakkan pada dua galah bersilang. Penyembelihan dilakukan sambil membaca doa-doa. Dahulu, ada prosesi memercikkan darah babi yang disembelih tersebut ke tanah. Darah babi dipersembahkan kepada para Bali (roh) yang dipercaya masyarakat Dayak Kenyah telah berjasa memberikan perlindungan dan kesuburan pada ladang mereka. Dagingnya dimasak untuk disantap bersama.
Setelah ritual potong babi, sebagian orang yang hadir beralih ke dalam lamin adat. Sebagian lagi menggotong lesung ke dalam lamin. Beramai mereka mengangkat lesung panjang dari kayu bulat utuh (dadug). Prosesi ini menyimbolkan kebersamaan dan kegotongroyongan.
Puncak acara dari panen raya ini ialah prosesi Mecaq Undat, yaitu acara penumbukan beras. Setelah diletakkan di tengah ruang lamin, lesung kemudian diisi beras. Para wanita bersiap memukul lesung. Selang beberapa lama, semua yang hadir pun dipersilakan berturut dalam Mecaq Undat.
Beras yang sudah hancur lalu diayak beramai-ramai untuk dijadikan tepung beras sebagai bahan baku undat ao. Dalam bahasa Dayak Kenyah, undat berarti tepung beras, dan ao berarti bumbu. Makanan ini harus ada dalam upacara Uman Undat. Namun, pada praktiknya makanan yang hanya ada pada pesta panen Uman Undat ini sudah mulai disiapkan sehari sebelumnya.
Bahan utamanya tepung beras yang dimasak di dalam bambu. Biasanya tepung beras untuk undat ao diolah dengan berbagai campuran sehingga memiliki berbagai rasa. Ada yang dicampur gula tebu, minyak sayur, atau minyak hewan. Bahan campuran lainnya adalah parutan kelapa atau daging cincang. Bisa juga tidak dicampur apa-apa hanya murni tepung beras saja, tergantung selera.
Proses pembuatan undat ao, mulai dari persiapan hingga pengolahan, dikerjakan secara bergotong royong. Biasanya, sehari sebelum dilaksanakannya Mecak Undat, para pria bertugas mencari batang bambu dan kayu bakar lalu mempersiapkan tungku. Sedangkan para wanitanya bertugas menyiapkan tepung beras beserta campurannya dan mengisinya ke dalam bambu yang dipotong sepanjang 30-40 cm. Mulut bambu kemudian disumbat dengan daun nangka yang digulung. Para pria kemudian memasaknya di atas tungku.
Pesta panen Uman Undat menjadi ungkapan syukur masyarakat Dayak Kenyah atas berkah alam yang mereka terima, sekaligus harapan akan akan berlimpahnya hasil panen satu tahun ke depan.
Mereka percaya jika kita menghormati dan menghargai alam dan para leluhur, alam akan memberi banyak pada hidup mereka. Selain itu, dikerjakannya pesta adat ini secara bergotong royong merupakan cerminan eratnya ikatan persaudaraan dalam masyarakat suku Dayak.