Loading...
You are here:intronesia/introTech./Media Sosial X (Twitter) Akan Demonetisasi Postingan Hoaks
Ilustrasi
Ilustrasi freepik

Media Sosial X (Twitter) Akan Demonetisasi Postingan Hoaks

30.10.2023 23:24 WIB
1-2 menit

Media sosial X, yang dulunya bernama Twitter, akan menarik kembali uang iklan alias demonetisasi dari postingan hoaks yang yang dikoreksi oleh sistem pengecekan fakta, Community Notes.

Sistem ini merupakan pengecekan fakta yang bersumber dari masyarakat dan akan menjadi "tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bagi hasil."

"Idenya adalah untuk memaksimalkan insentif untuk akurasi daripada sensasionalisme," tulis bos X, Elon Musk lewat kicauannya.

Musk juga mencatat bahwa setiap upaya untuk mempersenjatai Community Notes untuk mendemonetisasi pengguna, akan segera terlihat jelas karena semua kode dan data bersifat open source.

Siapa pun dapat mendaftar untuk berkontribusi pada Community Notes. Kontribusi ini melibatkan pengajuan catatan singkat tentang konteks pada setiap postingan dengan menyertakan kelalaian penting atau mengoreksi kesalahan.

Pengguna lain dari "sudut pandang yang berbeda" kemudian dapat menilai dari catatan tersebut atau catatan lain yang disarankan.

Catatan yang mendapatkan konsensus terbanyak adalah catatan yang muncul di bagian atas.

Demonetisasi pengguna yang tulisannya telah dikoreksi merupakan langkah terbaru dari serangkaian langkah untuk menciptakan lebih banyak akurasi di platform, terutama saat X berjuang mengimbangi banjirnya informasi yang salah seputar perang Israel-Hamas.

Sebelumnya pada pertengahan Oktober, X merilis pembaruan yang dirancang untuk meningkatkan akurasi melalui Community Notes.

Pembaruan memungkinkan untuk mengecek fakta dan mengumpulkan peringkat dengan lebih cepat.

Sistem ini juga mengirimkan pemberitahuan kepada orang-orang yang diduga menyebarkan misinformasi atau disinformasi untuk menghapus posting atau mengeditnya dan memberikan lebih banyak konteks.

Namun, sederet pembaruan ini juga dapat dilihat sebagai langkah sementara yang akhirnya tidak dapat membendung arus informasi yang salah saat perang Israel-Hamas, seperti dikutip dari TechCrunch.

X belum membagikan jumlah pengguna yang ikut serta dalam ekonomi kreator platform, tetapi jumlah tersebut akan dibatasi oleh jumlah pelanggan X Premium di platform.

Menurut data dari Travis Brown, yang telah melacak pelanggan, penangguhan, dan pembatalan penangguhan, pada Agustus lalu, ada kurang dari 950.000 pelanggan X Premium.

Secara keseluruhan, X memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan. Jadi, pengguna X Premium kurang dari 1 persen dari total pengguna.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News