India Jadi Negara Pertama Mendarat di Kutub Selatan Bulan

24.08.2023 14:21
2-3 menit
A view of the moon as viewed by the Chandrayaan-3 lander during Lunar Orbit Insertion on August 5, 2023 in this screengrab from a video released August 6, 2023
A view of the moon as viewed by the Chandrayaan-3 lander during Lunar Orbit Insertion on August 5, 2023 in this screengrab from a video released August 6, 2023 REUTERS/ISRO

Pesawat ruang angkasa India pada Rabu (23/8) menjadi yang pertama mendarat di kutub selatan Bulan yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, dalam sebuah misi yang dianggap penting untuk eksplorasi bulan dan kedudukan India sebagai kekuatan antariksa.

Mendaratnya pesawat ruang angkasa India di kutub selatan Bulan itu hanya beberapa hari setelah pesawat pendarat serupa milik Rusia terhempas.

"Ini adalah seruan kemenangan India yang baru," kata Perdana Menteri Narendra Modi, yang mengibarkan bendera India saat menyaksikan pendaratan dari Afrika Selatan di mana ia menghadiri pertemuan puncak BRICS, sebuah kelompok yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Para ilmuwan dan pejabat bertepuk tangan, bersorak dan berpelukan ketika pesawat ruang angkasa itu mendarat, serta orang-orang di seluruh India merayakannya, menyalakan petasan dan menari di jalanan.

"India berada di bulan," kata S. Somanath, kepala Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) saat Chandrayaan-3 mendarat, menjadikan India negara keempat yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan setelah Amerika Serikat, China dan Uni Soviet.

ISRO menyebarluaskan gambar dari pesawat ruang angkasa yang menunjukkan permukaan Bulan serta kaki dan bayangan pendarat.

Medan yang berat membuat pendaratan di kutub selatan menjadi sulit, namun kandungan es di wilayah tersebut dapat memasok bahan bakar, oksigen, dan air minum untuk misi di masa depan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada India melalui pesan kepada Modi yang dipublikasikan di situs resmi Kremlin.

"Ini merupakan langkah maju yang besar dalam eksplorasi luar angkasa dan tentunya merupakan bukti kemajuan mengesankan yang dicapai India di bidang sains dan teknologi," ujarnya.

Administrator NASA Bill Nelson mengucapkan selamat kepada ISRO atas pendaratan tersebut.

"Selamat kepada India karena menjadi negara ke-4 yang berhasil melakukan pendaratan lunak pesawat luar angkasa di Bulan. Kami senang menjadi mitra Anda dalam misi ini!" ujarnya di X (Twitter).

Hal ini adalah upaya kedua India untuk mendaratkan pesawat luar angkasa di bulan dan dilakukan kurang dari sepekan setelah misi Luna-25 Rusia gagal. Orang-orang di seluruh negeri terpaku pada layar televisi dan berdoa ketika pesawat ruang angkasa itu mendekati permukaan.

Hampir sebanyak 7 juta orang menonton siaran langsung YouTube.

Chandrayaan berarti "kendaraan Bulan" dalam bahasa Hindi dan Sansekerta. Pada tahun 2019, misi Chandrayaan-2 ISRO berhasil mengerahkan pengorbit tetapi pendaratnya jatuh.

Chandrayaan-3 diperkirakan akan tetap berfungsi selama dua pekan, menjalankan serangkaian eksperimen termasuk analisis spektrometer komposisi mineral permukaan bulan.

Penjelajah Bulan akan membutuhkan waktu beberapa jam atau satu hari untuk keluar dari pesawat ruang angkasa, kata Somanath kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pendaratan tersebut telah memberikan kepercayaan diri kepada India untuk memperluas jangkauannya ke kemungkinan perjalanan ke Mars dan Venus.

India juga berencana meluncurkan misi pada bulan September untuk mempelajari matahari, kata Somanath.

Penerbangan luar angkasa berawak juga direncanakan dan, meskipun belum ada tanggal resmi yang diumumkan, persiapannya kemungkinan dilakukan pada 2024.

Pendaratan ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi India dalam bidang rekayasa luar angkasa yang hemat biaya. Chandrayaan-3 diluncurkan dengan anggaran sekitar 6,15 miliar rupee (Rp1,12 triliun), lebih murah dibandingkan biaya produksi film thriller luar angkasa Hollywood tahun 2013 "Gravity".

"Pendaratan di kutub selatan sebenarnya akan memungkinkan India untuk mengeksplorasi apakah ada air es di Bulan. Dan ini sangat penting untuk data kumulatif dan ilmu pengetahuan tentang geologi Bulan," kata Carla Filotico, rekanan dan direktur pelaksana di konsultansi Mitra SpaceTec.

Antisipasi sebelum pendaratan sangat tinggi, dengan tajuk utama di surat kabar dan saluran berita India yang memuat hitungan mundur menuju pendaratan.

Doa diadakan di tempat-tempat ibadah di seluruh negeri, dan anak-anak sekolah melambaikan tiga warna India sambil menunggu pemutaran langsung dari peristiwa pendaratan tersebut.

---

Sumber: Reuters

intronesia logo

intronesia.id adalah patform media digital sebagai opsi ruang informasi yang menyajikan berita dan informasi secara proporsional dan objektif.  "cintai indonesia dengan caramu"

©2024. PT Intro Media Indonesia