Secara garis besar, full stack developer adalah seseorang yang nyaman bekerja atau merangkap tugas sebagai back end dan front end developer. Lebih spesifiknya, developer bisa bekerja dengan javascript, PHP, java, database (backend) dan juga bisa mengkonversi desain ke dalam kode pemrograman seperti HTML, CSS, XML (front end).
Apakah seorang full stack developer harus menguasai semua teknologi? Untuk menjadi seorang full stack developer tidak harus menguasai semua teknologi. Pengalaman menjadi nilai tambah seorang full stack developer. Pengalaman yang didapat bukan hanya dari soal berapa lama ia kerja di bidangnya saja. Namun dengan ia banyak belajar dan mampu menganalisa dan menyelesaikan suatu permasalahan baik itu urusan back end dan front end.
Setiap full stack developer mempunyai kelebihan dan kekurangan di bidangnya masing-masing. Berikut beberapa keahlian yang harus dikuasai full stack developer.
Menguasai beberapa bahasa pemrograman (back end)
Jika ingin menjadi full stack developer, kamu harus terampil beberapa bahasa pemrograman. Bahwasannya logika dan algoritma adalah yang paling penting. Tapi untuk menjadi full stack developer, kamu harus kompeten dalam perencanaan, penataan, implementasi dan pengujian proyek.
Berbagai macam bahasa pemrograman untuk urusan back end. Seperti Java, Node.js (Java Script), PHP, Python, Ruby, Swift dll. Terutama seorang full stack developer tentunya harus menguasai bahasa yang berorientasi objek (OOP). Nah, memang bukan mudah untuk menguasai semua bahasa pemrograman seperti diatas. Bagaimanakah solusinya? Solusinya mulailah mengenal berbagai jenis bahasa pemograman serta banyak berlatih.
Selain itu, jika kamu belum menguasai semuanya minimal menguasai satu bahasa pemrograman. Gunakanlah bahasa pemrograman yang menurutmu efektif dan efisien. Pilihlah bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhan proyek-mu.
Menguasai Teknologi front-end
Selain menguasai backend, kamu juga harus menguasai hal yang satu ini. Mengapa demikian? Karena front end merupakan jembatan antara design dan back end.
Bahkan sebelum kamu menguasai back end. Kamu mesti menguasai front end terlebih dahulu. Front end adalah orang yang bertanggung jawab menganalisa dan membuat tampilan aplikasi.
Bagi kamu yang berkecimpung di ranah full stack developer kamu perlu menguasai teknologi esensial. Khususnya berkaitan dengan front end seperti HTML5, CSS3, XML dan JavaScript. Dan juga beberapa library seperti bootstrap, JQuery, AngularJS, dll.
HTML dan CSS adalah ilmu dasar untuk profesi ini. HTML5 dan CSS3 merupakan dua skill yang dibutuhkan untuk memodifikasi konten web. Sedangkan XML digunakan untuk memodifikasi bagian aplikasi Android. Java script dan yang lainnya bisa kamu pelajari juga setelah kamu menguasai fundamentalnya.
Menguasai desain UI UX
UX (User Experience) tergantung pada UI (User Interfaces), dan seberapa baikkah kamu telah menggunakan teknologi front-end. Keberhasilan produk atau proyek apapun tergantung pada UI dan UX nya. Aplikasi yang baik itu, adalah aplikasi yang mempunyai kesan menarik bagi pemakainya dan tampilannya user friendly.
UI UX sangat penting bagi seorang full stack developer. Kamu harus memahami prinsip dasar keterampilan desain prototipe. Hal ini yang dapat memudahkan kamu ke tahap selanjutnya yakni tahap front end. Sehingga kamu dapat mengkonversi desain ke dalam kode pemrograman seperti HTML5, CSS3, dan kemampuan untuk bekerja dengan library.
Kemampuan menangani database
Kemampuan menangani banyak basis data tanpa gangguan apapun merupakan keahlian terbesar full stack developer. Saat ini opsi database cukup banyak tersedia. Seperti MySQL, MongoDB, Redis, Oracle, dll. Penggunaan opsi database dapat disesuaikan dengan skalabilitas proyekmu.
Jika kamu ingin membuat aplikasi layanan online atau web, MongoDB adalah pilihan yang tepat. Tetapi untuk proyek yang jangkauannya lebih besar, MySQL dan Oracle adalah pilihan yang lebih disukai. Untuk meningkatkan kinerja basis data kamu bisa menggunakan caching, dan Redis.
Kamu harus tau cara mengelola database yang benar. Cermat mengelola banyaknya basis data, mengumpulkan data, dan berinteraksi dengan mereka yang mempunyai data dll.
Kemampuan softskill
Untuk menjadi full stack developer tidak hanya mempunyai kemampuan hardskill (back end,front end) saja namun perlu juga softskill. Seperti berikut ini:
Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis dan inisiatif adalah hal yang diperlukan bagi seorang full stack developer. Seseorang yang memiliki pemikiran kritis mampu mengevaluasi situasi, menggunakan logika serta memberikan suatu solusi penyelesaian masalah.
Kemampuan berkomunikasi yang baik
Seorang full stack developer akan dituntut untuk dapat berkomunikasi yang baik. Pasalnya, kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk membuka peluang bisnis. Apalagi ketika kamu akan memasarkan produk aplikasi ke berbagai audiens organisasi.
Selain itu, seorang developer juga dituntut dapat berbicara ketika ada pertemuan dengan divisi lain atau customer. Bahasa pemrograman merupakan hal yang rumit untuk dijelaskan kepada pengguna. Maka dari itu developer harus dapat menyampaikan ke dalam bahasa formal.
Bahasa yang dimaksud bisa berupa bahasa Indonesia. Akan menjadi nilai plus bilamana kamu juga dapat berbahasa asing.
Update Teknologi Baru
Sebagai Full Stack Developer, pekerjaanmu sangat erat kaitannya dengan teknologi. Oleh karena itu, jangan cepat puas akan ilmu yang dimiliki kamu saat ini, dan selalu memiliki keinginan untuk belajar teknologi terbaru. Karena seiring waktu teknologi akan terus mengalami update.