Loading...
You are here:intronesia/introSport./Tim Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games Hangzhou 2023: 16 Poin Evaluasi PBSI
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky Dok. PBSI

Tim Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games Hangzhou 2023: 16 Poin Evaluasi PBSI

14.10.2023 21:49 WIB
2-4 menit

Tim Bulu Tangkis Indonesia gagal total di Asian Games Hangzhou 2023. Mereka pun menyampaikan evaluasi terkait kegagalan tersebut.

Tim Bulu Tangkis Indonesia berangkat ke Hangzhou dengan target meraih 3 medali emas. Namun mereka pulang benar-benar dengan tangan hampa. Bukan sekadar gagal meraih tiga medali emas, Tim Bulu Tangkis Indonesia bahkan tidak punya medali untuk disumbangkan ke kontingen Indonesia.

Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky, dikutip dari detik, sudah mengutarakan poin-poin evaluasi. Berikut 16 poin evaluasi PBSI usai gagal total di Asian Games Hangzhou 2023:

1. Saya atas nama tim bulutangkis Indonesia meminta maaf kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dan seluruh masyarakat Indonesia atas kegagalan ini. Hasil ini tanggung jawab saya sebagai Kabid Binpres PP PBSI.

2. Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasi seluruh pihak berupa saran, kritik dan masukan kepada kami. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami untuk melakukan pembenahan demi perbaikan.

3. Dalam rapat evaluasi lengkap yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Senin, 9 Oktober 2023, saya, para pelatih, pengurus harian, dan team support sudah menyatakan komitmen untuk bersama-sama berbenah. Kami tidak saling menyalahkan, tetapi saling mendukung untuk bersama-sama berbenah dan mencari solusi terbaik untuk membangkitkan kembali prestasi bulutangkis Indonesia. Segala kekurangan dan kelemahan ini akan kami segera benahi.

4. Kegagalan di Asian Games Hangzhou, bukan semata karena faktor fisik. Kondisi fisik pemain tetap prima, walaupun hasilnya kalah. Para pemain tidak bisa menunjukkan performa terbaik karena mendapat tekanan mental harus juara, tidak boleh kalah. Dampaknya jadi ragu-ragu, kurang yakin. Padahal, mereka tampil ke Hangzhou dengan bermodalkan hasil sukses di AG Jakarta 2018.

5. Di lapangan, terlihat para pemain permainannya tegang, tertekan, tidak enjoy atau tidak bisa menikmati permainan. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan mental harus menang. Mental, fokus, konsentrasi, dan tidak bisa keluar dari beban harus menang. Semua kelemahan pemain ini coba kami benahi.

6. Misalnya, Jojo (Jonatan Christie) kalah karena ragu-ragu, kurang yakin, tegang. Dia terlalu kepikiran tidak mau mengecewakan tim. Dampaknya, main kurang nyaman dan terbebani, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri.

7. Hal serupa ada pada diri Gregoria (Mariska Tunjung) Sangat terlihat ketegangan. Sudah berupaya keras, tetapi tetap tak berhasil melepas rasa tegang. Akhirnya banyak salah dan serba ragu-ragu.

8. Untuk ganda putra Fajar/Rian, memang mereka kalah speed dan power. Mereka harus bisa lebih maksimal dan fokus dalam menjalankan program latihan fisik. Harus bisa merancang strategi bermain yang lebih variatif dan tak monoton. Mereka harus lebih serius mempelajari kelemahan, kelebihan lawan, serta kekurangan dan kelebihan sendiri.

9. Para pelatih sudah berkomitmen bersama pemain untuk membenahi soal bagaimana bisa mengubah tekanan dan keinginan harus menang ini bukan sebagai beban, tetapi diubah menjadi motivasi. Pelatih akan lebih banyak bicara dari hati ke hati dengan pemain. Gairah, antusias, dan semangat pemain untuk tidak mau kalah harus terus dikobarkan.

10. Meski bukan menjadi titik lemah atau faktor utama kekalahan, bersama para pelatih fisik, kami akan menata ulang bagaimana tingkat kebugaran fisik pemain. Semua akan kami genjot dan tingkatkan kebugaran fisik pemain lebih prima.

11. Para pemain yang mengalami cedera atau mengeluh ada cedera, akan segera ditangani Profesor dr. Nicolas Budhiparama, dokter terbaik yang ada di sini.

12. Pemain yang memiliki massa lemak tubuh di atas rata-rata atau tampak kegendutan, akan mendapat perhatian dari dua dokter gizi, dr Ventinly Tan dan dr. Paulina Toding. Asupan gizi dan nutrisinya akan diperhatikan lebih serius.

13. Untuk menjaga fokus, daya juang, motivasi, dan semangat, psikolog-psikolog PBSI juga akan terus melakukan pendampingan. Bahkan, pakar motivasi Andrie Wongso pun akan terlibat langsung. Apabila ada pemain membutuhkan pendampingan atau konseling psikolog dari luar pelatnas, juga diizinkan.

14. Dalam proses pengiriman pemain ke turnamen, juga akan kami benahi dan tinjau lagi. Ini agar pemain bisa tampil dengan peak performance terbaik dan bisa fokus untuk menjurai turnamen yang dikuti. Juga untuk mengurasi resiko cedera kalau terus menerus diterjunkan di banyak turnamen.

15. Sebagai bagian dari peningkatan performa, semua lini siap saling mendukung. Misalnya, tim video analist yang selama sudah berjalan baik dengan segala analisis tentang kekuatan dan kelemahan lawan, akan terus membantu pemain dalam menganalisis semua lawan.

16. PBSI sudah membentuk Tim Pokja Menuju Olimpiade Paris 2024. Ini demi meraih sukses di Paris 2024. Tim diketuai Fadil Imran, Sekjen PP PBSI dengan melibatkan banyak pihak, dokter, profesor sports science dari UPI Bandung, pakar motivasi, legenda bulutangkis, para peraih emas Olimpiade.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News