Intronesia .id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian baju adat Betawi, Ujung Serong saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI 2024, Jumat (16/8/2024). Lantas, apa makna di balik baju adat tersebut?
Berdasarkan pantauan intronesia.id, Jokowi mengenakan baju Ujung Serong yang terdiri atas jas tutup berwarna hitam, arloji saku, celana berwarna hitam, dan kain batik yang dikenakan pada bagian pinggang dengan ujung menyerong di atas lutut. Guna melengkapi penampilannya, Jokowi menggunakan peci hitam dan sepatu pantofel.
Mengutip dari laman resmi Lembaga Kebudayaan Betawi, pada zaman dahulu Ujung Serong merupakan model pakaian yang sering digunakan oleh para bangsawan dan demang alias pejabat daerah laki-laki. Namun pada masa kini, Ujung Serong dapat digunakan oleh siapa saja tanpa terkecuali.
Biasanya, pakaian adat Ujung Serong kerap digunakan untuk menghadiri acara resmi di lingkungan Pemerintah Daerah (pemda), perkawinan, peringatan hari-hari besar, hingga acara resmi lainnya.
Bukan tanpa alasan, pakaian ini dinamakan "Ujung Serong" karena salah satu ujung kain yang digunakan dibuat tidak simetris sehingga tampak "miring" di atas lutut. Selain bentuk kain, salah satu aksen yang menunjukkan ciri khas pakaian adat Betawi ini adalah motif. Umumnya, motif kain yang dipilih untuk dipadukan dengan Ujung Serong adalah tumpal berwarna cerah.
Lalu, salah satu ciri utama dari pakaian adat Ujung Serong ini adalah jas tutup yang lebih panjang kurang lebih lima sentimeter dari jas biasa dan memiliki kerah setinggi empat sentimeter.
Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI 2024 bukan kali pertama baju adat Ujung Serong dikenakan. Sebelumnya, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin juga mengenakan pakaian serupa saat Sidang Bersama DPR - DPD 2023.