intronesia.id, Dalam debat terakhir Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11) malam, Dharma Pongrekun, calon gubernur nomor urut 2, mengejutkan publik dengan serangkaian janji kampanye yang kontroversial. Dharma menyampaikan visinya untuk mengatasi kemacetan Jakarta melalui penerapan teknologi tanpa lampu merah, meski tidak menjelaskan secara detail bagaimana teknologi tersebut akan diimplementasikan. Langkah ini, menurutnya, sejalan dengan upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota hijau.
Visi kota hijau yang diusung Dharma tidak berhenti di situ. Ia berjanji akan memprioritaskan penyediaan transportasi umum dan menerapkan energi terbarukan melalui bio-diesel, serta mengurangi penggunaan listrik. Untuk mendukung program ini, ia berencana membentuk tim ekonomi adab dan menempatkan arsitek yang tepat dalam pembangunan kota.
Pernyataan paling mengejutkan datang ketika Dharma mengumumkan kebijakan terkait pekerja komuter. Ia mengancam akan mencabut Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga yang tinggal di luar Jakarta namun bekerja di ibu kota. "Waspada bagi yang tinggal di luar kota dan bekerja di Jakarta. Karena apa? NIK-nya akan dicabut," tegasnya, sebuah kebijakan yang berpotensi berdampak besar pada jutaan pekerja.
Dharma juga memperkenalkan program inovatif bernama "Kolam Pipi Monyet", sebuah sistem penyimpanan air hujan yang akan dibangun di RPATRA dan fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan tenis. Program ini dirancang untuk menampung air hujan dan sumber air lainnya agar tidak terbuang ke laut. "Jadi airnya dapat dikonsumsi warga Jakarta, tidak perlu lagi membeli air galon," jelasnya.
Dalam bidang kesehatan, Dharma mengambil sikap kontroversial dengan menolak kehadiran dokter asing di Jakarta. Ia menyatakan pandemi merupakan strategi pihak asing untuk mengoyak kedaulatan bangsa. "Itu sebabnya saya membela dokter bangsa sendiri dari dokter asing. Saatnya semua dokter kita kompak. Rakyat juga akan saya ajak kompak bela dokter kita," ujarnya dengan tegas. Pernyataan-pernyataan ini menandai tahap akhir kampanye Pilgub DKI Jakarta 2024, dengan visi-misi yang semakin mengerucut menjelang hari pemilihan.