Kericuhan mewarnai aksi massa mahasiswa yang melakukan demonstrasi 9 tahun pemerintahan Jokowi di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/10).
Massa mulanya terbagi dua bagian, sebelah kanan dan kiri Patung Kuda. Kericuhan terjadi saat massa yang berada di sebelah kiri menerobos barikade dan merusak kawat berduri. Massa juga membakar ban.
Polisi sempat memberi imbauan agar masa tenang dan kondusif. Namun imbauan itu tak diindahkan.
"Tetap tenang, jangan rusak barikade. Kami akan fasilitasi aspirasinya," ujar polisi dari mobil komando.
Polisi yang semula berjaga di belakang barikade, langsung menghalangi massa yang merangsek barikade. Aparat lalu membawa sejumlah pedemo yang diduga memicu provokasi.
Sementara massa yang berada di sebelah kanan Patung Kuda tidak terpancing aksi serupa. Mereka tetap berorasi dengan tertib.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengonfirmasi pihaknya telah mengamankan dua orang karena menerobos barikade.
"Dua orang ditangkap yang menerobos barikade," ujar Condro di lokasi demo.
Kondisi demo mulai memanas setelah massa membakar ban hingga merobohkan barikade beton di depan Patung Kuda
Melansir laman CNNIndonesia, massa aksi yang mengenakan almamater berwarna merah mulai melakukan aksi bakar ban sekitar pukul 16.20 WIB.
Massa tersebut menumpuk dua buah ban sepeda motor di atas kawat berduri dan melumurinya dengan bensin. Tak lama kemudian, mereka mulai membakar ban tersebut dan melempar ke balik barier beton yang menghalangi mereka.
Selain itu ada juga massa aksi di antaranya merobohkan beton barier yang menutup akses jalan menuju Istana Merdeka. Beberapa massa aksi juga terlihat mulai melempari botol ke arah kepolisian.
Aparat kepolisian yang berjaga dari balik barikade telihat langsung bersiaga untuk mengantisipasi tindakan anarkis yang lebih jauh dari para mahasiswa.
Di sisi lain, sejumlah mahasiswa yang tengah bergantian berorasi dari mobil komando meminta massa aksi untuk menahan diri dan tidak terprovokasi.
"Yang sebelah kanan mobil komando, kita jaga aksinya," ujar orator dari atas mobil komando.
Dalam undangan aksi demo yang beredar, unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk respon atas putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktek KKN. Aksi juga bertepatan dengan sembilan tahun pemerintahan Jokowi.
"Aksi ini juga bertepatan dengan momentum 9 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden. BEM SI berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi. Terbukti dari berbagai kemunduran dan kebobrokan dari segi Hukum, HAM, Komersialisasi Pendidikan, Represifitas Aparat, Konflik Agraria, dan Investasi Yang Membelakangi hak-hak rakyat," demikian tertulis dalam undangan yang beredar.