Bahlil Sebut Sumber Polusi Udara Jakarta Karena PLTU Batu Bara

29.08.2023 14:28
1-2 menit
PLTU
PLTU Istimewa

intronesia.id, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyoroti polusi udara di Jakarta yang semakin buruk. Menurutnya hal ini terjadi karena Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dan bahan bakar fosil.

"Polusi di Jakarta ini terlalu tinggi akibat karena kita memakai batu bara dan memakai fosil," kata Bahlil dalam Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Oleh karena itu, Bahlil menyebut ke depannya akan didorong energi hijau (green energy) salah satunya pemakaian kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Untuk mendorong industri itu diperlukan komoditas unggulan yakni nikel.

"Nikel salah satu komoditas yang saat ini strategis karena orang ke depan akan pakai green energy," ucapnya.

Sebagai salah satu pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia diuntungkan untuk membangun industri produksi baterai kendaraan listrik sendiri. Bahlil menyebut ke depannya semua negara di dunia akan menggunakan kendaraan listrik termasuk Indonesia.

"Baterai cell komponennya adalah nikel, mangan, cobalt dan lithium. Dan kita Indonesia punya cadangan nikel 25% dunia. Jadi ini kita betul-betul tuhan memberikan kita luar biasa," imbuhnya.

Berbeda dengan Bahlil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menilai polusi udara di Jakarta bukan karena hasil pembuangan PLTU batu bara. Menurutnya, penggunaan PLTU batu bara hanya berpengaruh tak sampai 1% ke polusi di Jakarta.

"Bisa dikatakan bahwa polusi ini bukan karena PLTU begitu ya. Apalagi kalau dilihat dari hasil studi, penggunaan batu bara yang berpengaruh ke Jakarta sih nggak nyampe 1%," kata Siti usai melakukan rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

intronesia logo

intronesia.id adalah patform media digital sebagai opsi ruang informasi yang menyajikan berita dan informasi secara proporsional dan objektif.  "cintai indonesia dengan caramu"

©2024. PT Intro Media Indonesia