Sangat mudah memuji orang lain cerdas, tapi sangat sulit mengakui kemampuan diri. Anda sebenarnya lebih cerdas dari yang dibayangkan. Ini buktinya.
Penulis legendaris William Shakespeare dalam komedi romantisnya As You Like It berkata, "Orang bodoh berpikir bahwa dirinya bijak, tetapi orang bijak tahu dirinya bodoh".
Orang cerdas sering meremehkan kekuatan otak mereka. Gagasan ini didukung studi oleh psikolog David Dunning dan Justin Kruger.
Riset tersebut kemudian dikenal dengan efek Dunning-Kruger di mana orang dengan kemampuan rendah di bidang tertentu cenderung melebih-lebihkan potensi mereka.
Sebaliknya, orang dengan kemampuan lebih tinggi menganggap tugas itu mudah bagi semua orang.
Tanda Anda lebih cerdas dari apa yang dibayangkan
Anda mungkin tak menguasai bidang tertentu, tapi teman sangat menguasainya. Tak perlu rendah diri, sebab Anda juga cerdas dengan bukti sebagai berikut.
Banyak khawatir
Orang yang cemas bisa memiliki kelebihan dalam bentuk kecerdasan tertentu dibandingkan dengan orang yang cuek.
Dalam sebuah riset pada 2015, peneliti menyelidiki hubungan antara kekhawatiran dan kecerdasan. Sebanyak 126 mahasiswa diminta mengisi kuesioner tentang seberapa sering mereka khawatir.
Hasilnya, melansir dari Business Insider, orang yang cenderung khawatir dan banyak merenung, skornya lebih tinggi pada ukuran kecerdasan verbal.
Sementara itu, orang yang tidak banyak khawatir atau merenung, skornya lebih tinggi pada kecerdasan nonverbal.
Rasa ingin tahu tinggi
Sebuah studi dari Goldsmiths University of London menemukan bahwa investasi intelektual atau 'bagaimana orang menginvestasikan waktu dan upaya mereka dalam kecerdasan mereka', memainkan peran utama dalam tumbuh kembang kognitif.
Ruang atau meja kerja berantakan
Ruang atau meja kerja Anda berantakan? Tak perlu frustrasi dan buru-buru merapikan. Situasi ini menunjukkan bahwa Anda orang yang cerdas.
Studi dari University of Groningen, Belanda menemukan, lingkungan yang tidak teratur mendorong orang untuk lebih berorientasi pada tujuan.
Temuan ini menunjukkan bahwa orang terprogram untuk mencari keteraturan dalam hidup. Oleh karenanya, ketika dihadapkan pada kekacauan fisik, orang termotivasi untuk menciptakan rasa teratur yang lebih abstrak dengan mengejar tujuan yang jelas.
Suka begadang
Meski bukan kebiasaan sehat, begadang bisa berhubungan dengan kecerdasan.
Ilmuwan evolusi Satoshi Kanazawa dalam studinya pada 2009 menemukan, remaja dengan IQ lebih tinggi melaporkan bahwa mereka begadang dan bangun lebih siang, baik pada hari biasa maupun akhir pekan.
Tidak selalu berusaha keras
Tidak berusaha keras bukan berarti malas. Namun, biasanya orang yang cerdas tidak selalu berusaha keras seperti orang yang tekun.
Sebuah studi membuktikan bahwa orang bisa saja berusaha keras untuk meraih nilai maksimal atau jadi lebih pintar. Namun, ada kemampuan tertentu yang sifatnya bawaan dan belum tentu dapat dipelajari.
Pernah belajar musik
Semakin banyak bukti menunjukkan musik mampu membantu perkembangan pikiran anak. Pernah les musik sewaktu kecil? Anda bisa disebut orang yang cerdas.
Studi kecil pada 2011 yang diterbitkan jurnal Psychological Science menemukan, kecerdasan verbal anak usia 4-6 tahun meningkat setelah kurang dari sebulan mengikuti pelajaran musik.
Kidal
Kidal dikaitkan dengan pemikiran divergen, yakni bentuk kreativitas di mana Anda memunculkan ide-ide baru dari sebuah perintah.
Makalah pada 1995 menuliskan bahwa pria kidal memiliki skor lebih tinggi dalam pemikiran divergen.
Selera humor yang baik
Berbicara dengan orang yang selera humornya baik memang sangat menyenangkan. Mereka juga dikenal sebagai orang yang cerdas.
Studi pada 2011 yang diterbitkan jurnal Intelligence, sebanyak 400 mahasiswa psikologi mengikuti tes kecerdasan kemampuan penalaran abstrak dan kecerdasan verbal.
Kemudian mereka diminta membuat teks untuk beberapa kartun New Yorker dan teks dinilai oleh penilai independen. Hasilnya, mahasiswa yang nilai tes kecerdasannya tinggi menuliskan teks yang dinilai lebih lucu.