Memiliki tubuh sehat menjadi harapan setiap individu karenanya mampu mempengaruhi produktivitas harian dan status kesehatan jangka panjang. Tak dipungkiri gaya hidup dan pola makan berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Seperti diketahui gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung kurang aktivitas dan olahraga, serta pola makan tidak sehat merupakan faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif dan lainnya.
Kanker merupakan penyakit yang umumnya menyebabkan kematian dan terjadi karena adanya radikal bebas, ditandai dengan kelainan siklus sel yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali, dengan faktor resikonya dari lingkungan (umumnya merokok, pola makan dan status gizi obesitas, radiasi, stres, aktivitas fisik yang kurang, dan lingkungan yang tercemar polusi) dan genetik. Namun demikian, melalui gaya hidup sehat dan pola makan seimbang mampu mencegahnya.
Gaya hidup sehat antara lain melakukan aktivitas fisik, olahraga, dan mengatur kecukupan waktu berisitirahat. Sedangkan untuk mencapai pola makan seimbang seseorang sebaiknya melakukan pengaturan makan/ diet melalui pemilihan makanan yang aman dan bergizi serta menghindari makanan yang tidak sehat.
Antioksidan adalah zat yang dapat menetralisir radikal bebas serta mampu memperlambat atau mencegah oksidasi molekul lain. Selain mampu mengurangi radikal bebas, manfaat lain antioksidan adalah mencegah berbagai penyakit (terutama degeneratif, seperti kanker, kardiovasukuler, gangguan kognitif, disfungsi kekebalan tubuh, dan alzheimer), mencegah penuaan dini, dan mencegah kerusakan sel. Adapun sumber antioksidan yang baik terdapat pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, seperti:
- Blueberry yang mengandung beragam antioksidan, yaitu antosianidin, tanin, myricetin, quercetin, kaemferol, asam klorogenat, vitamin A & C. Seperti diketahui vitamin A & C berperan dalam menjaga daya tahan tubuh, sedangkan antosianidin mampu meredakan peradangan dan mencegah kanker.
- Stroberry yang kaya akan asam elegat mampu meningkatkan kemampuan quercetin (antioksidan) untuk membunuh sel kanker.
- Anggur dengan kandungan resvaratrol mampu menghambat perkembangan sel kanker.
- Ceri yang mengandung beta karoten, lutein, melatonin, dan antosianin. Buah kecil dengan rasa manis yang mengandung antosianin berperan dalam melawan radikal bebas.
- Jeruk dengan kandungan vitamin C yang tinggi juga mengandung beragam antioksidan, yaitu beta karoten, zeaxanthine, lutein, antosianin, dan asam hidroksisinamat.
- Apel juga tergolong buah-buahan yang mengadung antioksidan, yaitu beta karoten, quercetin, dan vitamin C.
- Kurma dengan rasa manis memiliki antioksidan seperti tanin, beta karoten, lutein, dan zeaxanthine.
- Tomat yang dikategorikan dalam golongan sayur ternyata mengandung lycopene dan vitamin C.
- Brokoli yang kaya akan vitamin A & C juga mengandung beta karoten dan zeaxanthin yang berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, brokoli juga mengandung fitonutrien yang berpotensi menurunkan resiko berbagai jenis kanker.
- Asparagus kaya akan antioksidan saponin, quercetin, dan kaempferol.
- Kedelai yang mengandung berbagai senyawa aktif dan fitokimia, di antaranya isoflavone dan saponin yang memberikan perlindungan terhadap kanker. Selain itu, kedelai juga mengandung asam fenolat yang berperan dalam menghentikan penyebaran sel kanker, dan asam fitat sebagai antioksidan.
- Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah dan kacang-kacangan lainnya dengan kandungan lignan, saponin, flavonoid, inositol, sterol, dan pretease juga sebagai sumber antioksidan yang baik.
Bahan makanan lainnya yang mengandung antioksidan
Flavonoid merupakan antioksidan yang terkandung banyak pada buah-buahan. Selain itu, berperan sebagai pemberi warna buah-buahan dan sayuran, seperti :
- Warna merah mengandung lycopene yang terdapat pada tomat, jambu bol dan semangka.
- Warna kuning mengandung beta karoten yang terdapat pada jeruk, pepaya, peach dan nanas.
- Warna putih mengandung flavonoid yang terdapat pada asparagus, selederi, jamur lokio, dan daun bawang.
- Warna hijau mengandung isothiocynate, sulforaphone dan indole terdapat pada brokoli, kol. Kembang kol, dan lobak.
Teh hijau dengan kandungan poliferol sejenis antioksidan memiliki manfaat dalam mempertahankan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit kanker.
Coklat dengan kandungan antioksidan hampir tiga kali lipat daripada teh hijau.
Secara umum buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan merupakan sumber antioksidan yang baik. Maka pengaturan makan sehari sebaiknya seseorang mengkonsumsinya guna memenuhi kecukupan zat gizi dan mencegah resiko penyakit kanker. Selain itu, memilih teknik pengolahan yang tepat perlu diperhatikan dalam mengelola pengaturan makan untuk mencegah resiko penyakit kanker.
Walaupun variasi teknik mengolah bahan makanan dengan menggoreng masih diperbolehkan, tetapi pilihlah teknik mengolah bahan makanan yang lebih sehat dengan mengurangi asupan lemak, seperti tim, kukus, dan rebus. Dan perlu diketahui, sebagai pencegahan kurangilah makanan yang diolah dengan dibakar karena mengandung zat karsinogenik yang mampu meningkatkan resiko penyakit kanker.
Sehat merupakan harapan, dan memiliki gaya hidup sehat serta pola makan yang seimbang menjadi pilihan yang harus dilakukan guna mencapai status kesehatan optimal sehingga kualitas hidup lebih baik. Mengkonsumsi bahan makanan sumber antioksidan dapat menjadi pilihan dalam menjalankan pola makan sehat dan seimbang guna mencegah penyakit kanker. (rsicoid)