intronesia.id, Bogor - Sebanyak 14 RPTRA yang terdiri dari 84 pengelola di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengikuti kegiatan Capacity Building atau pembentukan karakter, mental dan skill di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3). Kegiatan dipimpin secara langsung oleh Camat Jagakarsa, Santoso.
RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) adalah tempat dan atau ruang terbuka yang memadukan kegiatan dan aktivitas warga dengan mengimplementasikan 10 (sepuluh) Program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dengan Program Kota Layak Anak.
Kegiatan Capacity Building untuk para Pengelola RPTRA di Kecamatan Jagakarsa ini menghadirkan narasumber bidang kesehatan dari RS Andika Jagakarsa dan dihadiri pejabat lurah di wilayahnya. Ketua panitia Reza Pahrizal mengharapkan dari acara tersebut pengelola RPTRA dapat memperkuat team work yg matang dan menjadi bagian dari penyegaran program kerja bersama untuk para pengelola RPTRA di Kecamatan Jagakarsa.
“Mudah-mudahan acara ini mampu memperkuat kebersamaan, komunikasi dan silaturahmi antar pengelola, sehingga fungsi RPTRA mampu berjalan dengan baik kedepan terutama di Kecamatan Jagakarsa," ungkapnya.
Camat Jagakarsa Santoso mengharapkan para pengelola RPTRA bisa lebih profesional dan mampu menjaga marwah sebagai petugas pelayanan masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Santoso, mereka juga dituntut untuk dapat berpikir out of the box sesuai ciri khas RPTRA masing-masing. Misalnya, ada yang memiliki khas di bidang kebudayaan, kesenian, sosial, kuliner, pertanian atau kompetensi lainnya.
'Kegiatan Capacity Building ini hasil swadaya pengelola RPTRA sendiri," ungkap Santoso. Adapun materi yang diberikan pada peserta ini ada tiga point penting. Yakni bidang kesehatan yang disampaikan perwakilan RS Andika Jagakarsa. Kemudian soal musyawarah kerja dari Ikatan Pengelola RPTRA Jakarta (IPRAJA). Sedangkan soal Capacity Building oleh pengurus internal RPTRA.
"Diharapkan pula para peserta dapat berkembang dan terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi," tandasnya. Selain kegiatan capacity building para pengelola juga membuat program kerja prioritas 2023.
