Awas Stroke, Hindari Kebiasaan Ini agar Tetap Sehat

29.10.2024 17:26
1-2 menit
Awas Stroke, Hindari Kebiasaan Ini agar Tetap Sehat
shutterstock

Stroke jadi salah satu pembunuh teratas di dunia. Semakin ke sini, usia pengidapnya pun semakin muda.

Di tengah peringatan Hari Stroke Sedunia, rasanya kita patut mengingat kembali beberapa kebiasaan penyebab stroke.

Stroke adalah kondisi medis yang menyerang otak. Serangan stroke terjadi saat aliran darah ke otak terganggu (stroke iskemik) atau saat pembuluh darah di otak bocor atau pecah (stroke hemoragik).

 

Laporan The Global Stroke Fact Sheet memprediksi, sekitar 1 dari 4 orang di dunia mengalami stroke.

Beberapa faktor berperan memicu stroke selain gaya hidup, seperti faktor genetik, usia, dan ras.

Kabar baiknya, stroke juga bisa dicegah, sama seperti penyakit lainnya. Salah satunya dilakukan dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Kebiasaan penyebab stroke

Untuk menjalani gaya hidup sehat, setidaknya Anda bisa memulainya dengan menghindari beberapa kebiasaan penyebab stroke berikut ini, melansir NBC News.

Sering makan junk food

Junk food dikenal kaya akan lemak jenuh yang tidak menyehatkan. Selain junk food, beberapa makanan lain juga dikenal dengan kandungan lemaknya yang tinggi seperti daging merah, jeroan, hingga makanan apa pun yang digoreng.

Jaga pola makan dengan makan banyak sayur, biji-bijian, ikan, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

Boleh saja jika sesekali Anda menginginkan makanan yang tinggi lemak jenuh. Tapi, batasi asupannya.

Menjomblo dalam waktu lama

Ilustrasi. Menjomlo dalam waktu lama, salah satu kebiasaan penyebab stroke. (iStock/JosuOzkaritz)

Sebuah studi menemukan, pernikahan yang bahagia bisa membantu menurunkan risiko penyakit stroke.

Namun, laki-laki yang merasa tidak bahagia di dalam pernikahannya kemungkinan besar memiliki risiko yang sama seperti laki-laki lajang karena stroke.

Membiarkan stres

Kebahagiaan, suasana hati, dan sikap positif bisa melindungi Anda dari stroke.

Penelitian menjelaskan, peningkatan skala kebahagiaan memengaruhi risiko stroke pada laki-laki sebesar 41 persen dan perempuan sebesar 18 persen.

Jangan biarkan stres dan tekanan-tekanan hidup membuat Anda tidak bahagia.

Tak menjaga berat badan

Berat badan lebih berarti memiliki risiko stroke lebih tinggi. Berat badan berlebih bisa memicu tekanan darah tinggi dan diabetes, yang bakal berujung pada stroke.

Penelitian mengatakan, orang dengan indeks massa tubuh (BMI) sekitar 1,43 hingga 2,21 kali memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada mereka yang punya skor BMI rendah.

Merokok

Merokok dua kali lipat meningkatkan risiko stroke. Namun, risiko ini bisa hilang jika Anda berhenti merokok. Hal ini bahkan berlaku bagi seseorang yang sebelumnya merupakan perokok berat sekali pun.

Demikian beberapa kebiasaan penyebab stroke. Hindari beberapa kebiasaan di atas agar tubuh senantiasa sehat.

©2024. PT Intro Media Indonesia