Loading...
You are here:intronesia/intro./Asam Urat: Pengertian, Gejala, dan Strategi Diet untuk Pengelolaan
Ilustrasi
Ilustrasi jcomp

Asam Urat: Pengertian, Gejala, dan Strategi Diet untuk Pengelolaan

23.09.2023 10:17 WIB
2-3 menit

Penyakit asam urat, juga dikenal dengan nama pirai atau gout, adalah sebuah kondisi radang sendi yang disebabkan oleh pengkristalan natrium urat di dalam atau di sekitar sendi. Gejalanya sering kali meliputi rasa sakit yang sangat mengganggu pada bagian sendi, terutama sendi jempol kaki, yang disertai dengan bengkak dan kemerahan. Serangan ini biasanya muncul secara tiba-tiba dan berlangsung selama 2 hingga 10 hari, dengan puncak rasa sakit yang terjadi dalam 6 hingga 24 jam pertama.

Setelah periode tersebut, rasa sakit pada sendi umumnya akan menghilang dan sendi akan tampak normal kembali tanpa adanya pembengkakan. Meskipun demikian, peradangan pada sendi ini seringkali bisa kambuh di lain waktu. Kadar asam urat yang tinggi merupakan penyebab utama terjadinya penyakit asam urat. Asam urat sendiri merupakan produk limbah dari pemecahan zat purin yang terdapat dalam sel-sel tubuh.

Setiap harinya, asam urat ini seharusnya dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Namun, jika jumlah asam urat yang dibuang lebih sedikit daripada jumlah yang diproduksi, maka sisa asam urat tersebut akan menumpuk di dalam dan sekitar sendi dalam bentuk kristal-kristal tajam natrium urat. Pembentukan dan penumpukan kristal-kristal ini bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa disadari.

Beberapa kristal yang menumpuk kemudian dapat keluar dari tulang rawan dan menyebabkan lapisan lembut pada sendi, yang disebut sinovium, mengalami peradangan yang sangat menyakitkan. Ketika hal ini terjadi, artinya penderita sedang mengalami serangan asam urat. Seiring berjalannya waktu, kristal yang menumpuk ini akan membentuk gumpalan keras yang disebut tofi. Tofi ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan sendi dan tulang di sekitarnya.

Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini dapat mengarah pada kerusakan permanen pada sendi. Pada tahap ini, sendi akan terasa kaku dan sakit ketika digerakkan. Salah satu penyebab utama penyakit asam urat adalah kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi.

Untuk itu, sangat penting untuk memperhatikan pola makan yang tepat bagi penderita asam urat. Beberapa tips diet yang disarankan meliputi:

  • Batasi konsumsi lemak. Batasilah asupan lemak, dan pilihlah daging tanpa lemak serta makanan yang menggunakan sedikit minyak dalam pengolahannya.
  • Protein nabati. Diet bagi penderita asam urat harus dibatasi. Batasilah konsumsi protein dari daging, ikan, dan unggas sebanyak 80-120 gram per hari. Sebagai alternatif, pilihlah sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak.
  • Perbanyak konsumsi cairan. Minumlah banyak air putih untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Disarankan agar penderita asam urat meminum minimal 2,5 liter air per hari.
  • Batasi konsumsi purin. Membatasi purin adalah inti dari diet bagi penderita asam urat. Hindarilah konsumsi makanan seperti otak, hati, ginjal, kaldu, jantung, ikan makarel, ikan sarden, dan kerang-kerangan.

Selain menjaga pola makan yang tepat, penting juga untuk menjaga berat badan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari stres. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala asam urat atau memiliki riwayat penyakit ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News