Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pameran dan bazar dengan tema “Gebyar Agrostandar” sebagai rangkaian satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP).
Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari di Lapangan BB Biogen Komplek BSIP Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Dimulai pada tanggal 19 dan berakhir pada 21 September 2023, acara ini diperkirakan akan dihadiri hingga 10 ribu orang.
Pada hari kedua kegiatan ini(20/9), ada beberapa agenda acara yang dilakukan. Diantaranya ada BSIP berbagi, Rembuk Nasional Argo Standar (RENATA), launching logo baru BSIP, penyerahan hasil kerja rancangan baru, demo drone pintar (AGRAS T20P), lomba menghias tumpeng, demo makanan berbahan baku mangga, dan masih banyak lagi.
“Meskipun umurnya baru satu tahun, kita sudah menghasilkan kurang lebih 13 RSNI yang akan diajukan ke BSN (Badan Standarisasi Nasional) untuk ditetapkan menjadi SNI, kita juga bisa merilis 4 SNI, kita juga berhasil menyelesaikan LSPro, kita akan punya LSPro mekanisasi pertanian, perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, pupuk pestisida, dan lainnya” ucap Kepala BSIP, Fadjry Jufri.
Pada agenda BSIP berbagi, BSIP memeberikan santunan kepada 100 orang anak yatim di daerah Bogor. Hal ini di lakukan sebagai bentuk kepedulian BSIP kepada warga sekitar terutama anak yatim. Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk rasa syukur berjalannya 1 tahun BSIP dan diharapkan agar langkah-langkah selanjutnya dari BSIP dipenuhi keberkahan.
"Harapan kita nanti bahwa semua sarana pertanian mulai dari benih, bibit, pupuk, pestisida, alat mesin pertanian, dan kelembagaan menjadi tugas dan fungsi BSIP. Dengan adanya BSIP diseluruh Indonesia kita bisa mendampingi kawasan-kawasan pertanian yang ada, sehingga semua produk dari kawasan itu terstandar dari hulu sampai hilir" beber Fadjry Jufri.
Kepala BSIP itu juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh mitra yang telah membantu terkait ekspor mangga yang ada di Indonesia.
"Mangga termasuk komiditi primadona di Indonesia. Banyak sekali varian mangga kita, ada lebih dari sekitar 130-an varian mangga yang kita siapkan untuk pasar ekspor. Mudah-mudahan dengan 1 tahun BSIP, kita bisa menerobos yang selama ini mangga susah diterima dibeberapa negara tujuan ekspor seperti Jepang, dan Korea dengan dibantu oleh beberapa lembaga dan juga kemitraan." Ucap Fadjry Jufri.
Sebagai penutup, ketua BSIP menyampaikan bahwa dengan adanya perkembangan pertanian pada produk mangga ini, akan dijadikan role model untuk kawasan pertanian yang lain. Fadhry Jufri juga yakin bahwa kedepannya BSIP akan mampu mewujudkan standar pertanian yang maju, mandiri, dan modern.