intronesia.id, Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyatakan komitmen terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional.
Acara yang digelar oleh Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama tersebut diadakan di Kompleks Majelis Az Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu (18/11).
"Kami punya komitmen untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina di berbagai panggung internasional," kata Anies.
"Komitmen untuk ini adalah komitmen yang akan kita jaga terus ke depan," ucap dia.
Dalam mengutarakan janji tersebut, Anies yang datang dengan cawapresnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mencatut Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan kemerdekaan di atas dunia harus dihapuskan.
Anies juga mengatakan kemerdekaan Palestina adalah semangat yang harus terus dijaga. Ia mengecam tindakan brutal pasukan Israel di Gaza selama ini.
Anies menilai Indonesia harus menjadi pemain kunci di gelanggang internasional. Ia mengatakan kancah internasional tak bersifat transaksional yang berkutat dengan bisnis.
"Kita melihat dunia internasional bukan transaksional, kamu mau invest berapa di kita? Bukan. Anda mau melakukan apa? Bukan," katanya.
"Negara berinteraksi dengan dunia sebagai warga dunia, bukan semata-mata sebagai partner usaha," lanjutnya.
Acara Ijtima Ulama hari ini digelar oleh tiga pihak, yakni Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama.
Sejumlah pihak menyambut kedatangan Anies-Cak Imin, yakni Ketua Majelis Syuro PA 212 Yusuf Martak, Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin, hingga menantu Rizieq Shihab, Muhammad Hanif Al-Attas.
Ketua Pelaksana acara Ijtima Ulama, Muhammad Hanif Al-Attas sebelumnya menjelaskan Anies-Cak Imin bakal memaparkan visi-misi dalam acara ini.
Dari sana, Anies-Cak Imin akan diberikan penilaian oleh peserta apakah layak atau tidak untuk didukung di Pilpres2024. Selain itu, ada juga lima topik utama yang bakal dibahas dalam Ijtima ulama hari ini.
Kelima isu tersebut yakni penanggulangan LGBTQ di Indonesia, kemerdekaan Palestina hingga rekomendasi sikap di Pemilu 2024.