intronesia.id, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku sengaja kampanye blusukan di daerah China Town, Glodok, Jakarta Barat untuk menepis label politik identitas yang kerap disematkan pada Anies Baswedan.
Imin mengeklaim dirinya dan Anies selama menjadi pejabat publik telah terbukti selalu menjaga toleransi dan kebinekaan.
"Betul. Kita telah membuktikan mas Anies sebagai gubernur saya selama menjadi menteri, selama menjadi legislator selama bersama koalisi pemerintah menjadi kekuatan yang pro pada kebinekaan dan terus menjaga serta menjaga toleransi," kata Imin di Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat, Kamis (30/11).
Imin mengatakan hal itu juga terbukti dengan rekam jejak Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang telah memuluskan izin untuk pembangunan beberapa gereja dan vihara.
Terlebih, kata dia, di Glodok, Anies sudah berperan banyak dalam setiap penyelenggaraan acara Cap Go Meh serta pembangunan gapura untuk Chinatown.
"Artinya apa? Mas Anies menjadi gubernur yang sangat menjaga toleransi tidak benar bahwa ada isu politik identitas, isu intoleransi, isu diskriminasi," kata Cak Imin.
Selama berkampanye di lokasi, Imin menyebut menyebut para pedagang menyampaikan keluhan menurunnya daya beli masyarakat. Mereka berharap Pemerintah dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Tak hanya itu, Imin menyebut para pedagang meminta agar Pemerintah mempertahankan pasar tradisional.
"Rata-rata keluhannya daya beli masyarakat semakin turun. Kemudian diharapkan pemerintah supaya mendongkrak daya beli masyarakat,"
"Yang kedua mereka meminta dipertahankan pasar-pasar yang ada sehingga mereka tetap merasa aman tidak ada gangguan," imbuhnya.