Loading...
You are here:intronesia/intro./Pria Diduga Mau Bunuh Diri di Jalur Kereta Cepat, Perjalanan Whoosh Terganggu
Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)
Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Kementerian Perhubungan

Pria Diduga Mau Bunuh Diri di Jalur Kereta Cepat, Perjalanan Whoosh Terganggu

23.10.2023 17:08 WIB
2-3 menit

PT KCIC memohon maaf atas keterlambatan perjalanan karena dua perjalanan Kereta Cepat Whoosh pada Senin (23/10). Penyebabnya, ada pria memiliki gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri dari atas rel jalur Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Corporate Secretary Eva Chairunisa menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan petugas keamanan dan pihak berwajib dalam hal ini Kepolisian Sektor Padalarang, oknum tersebut berhasil dievakuasi guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat Whoosh kembali dijalankan pada 10:49 WIB menuju Tegalluar.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mendapatkan keterangan lebih lanjut, oknum tersebut sudah diserahkan KCIC ke pihak kepolisian. Diduga yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri," kata Eva dalam keterangan resmi.

Selanjutnya, untuk melakukan pengecekan lebih mendetail pada lokasi kejadian, petugas melakukan pemadaman jaringan listrik aliran atas untuk melakukan inspeksi lebih mendalam demi keselamatan penumpang dan perjalanan Kereta Cepat Whoosh sehingga perjalanan kereta Whoosh dengan jadwal keberangkatan pukul 13:00 WIB relasi Tegalluar-Halim dan sebaliknya sempat tertahan sekitar 20 menit.

Dalam hal pengamanan jalur, KCIC telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta. KCIC juga sudah memasang berbagai sensor dan cctv untuk memantau kondisi jalur kereta cepat. Seluruh petugas juga secara berkala melakukan patroli lapangan melalui kolaborasi bersama TNI Polri untuk pengamanan dan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan secara rutin.

Sistem pengamanan berlapis juga terdapat di sarana Kereta Cepat Whoosh yang sudah dilengkapi dengan dua emergency brake. Pertama Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.

Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dengan benda asing dan pada saat power kereta dalam kondisi off/tidak bekerja. Dengan dua sistem emergency brake ini, kereta Whoosh menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi perjalanan kereta pada saat terjadi kondisi yang dianggap membahayakan termasuk jika terdapat kesalahan sistem maupun human error.

KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan jalur serta melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkoordinasi dengan kewilayahan setempat untuk mencegah hal serupa kembali terulang.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News