Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan tertutup dengan para kiai sepuh di Hoofdbestur Nahdlatoel Oelama (HBNO) atau kantor pertama PBNU yang kini jadi Kantor PCNU Kota Surabaya, Minggu (22/10).
Pertemuan berlangsung setelah Jokowi menghadiri Apel Hari Santri di Tugu Pahlawan dan Pengukuhan Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa di Stadion Angkatan Laut Bumi Moro Surabaya.
Jokowi tiba di HBNO pukul 09.23 WIB. Kemudian bersama sekitar 20 kiai sepuh NU, Jokowi melakukan pertemuan secara tertutup hingga pukul 10.30 WIB.
Ketua PBNU H Umarsyah mengatakan pertemuan antara Jokowi dengan para kiai sepuh itu berlangsung hanya sebatas silaturahmi. Ia mengklaim tak membahas soal politik praktis.
"Tidak disinggung masalah politik praktis. Ini enggak ada yang dibahas khusus kecuali silaturahim, dan pembicaraannya tertutup," kata Umarsyah saat memberikan keterangan kepada wartawan usai Presiden Jokowi meninggalkan HBNO.
Umarsyah menyatakan Jokowi mengaku bahagia lantaran bisa memenuhi keinginan santri di Indonesia. Menurutnya, sejak diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, baru kali Jokowi berkesempatan merayakan Hari Santri 2023 bersama para santri dan kiai.
"Tapi sebagai forum silaturahim tentu isinya saling memberikan pesan. [Kiai sepuh berharap Presiden Jokowi] bisa menyelesaikan rencana pembangunan yang sudah ditetapkan. Harapannya itu," katanya.
Umarsyah juga mengatakan pertemuan Jokowi dan para kiai sepuh NU berlangsung dengan hangat dan penuh keceriaan.
"Biasa kalau NU ketemu, apalagi agendanya silaturahim tentu ger-geran bukan gegeran," katanya.
Umarsyah menekankan kembali pertemuan itu sama sekali tidak menyentuh persoalan politik praktis, sehingga tidak ada pernyataan politik yang perlu disampaikan.
Ia hanya mengunkap para kiai memang bahagia karena ada banyak kader NU yang maju pada kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024, meski PBNU secara kelembagaan tak bisa terlibat dalam politik praktis.
"Kami senang kader-kader NU banyak yang maju di Pilpres. Tapi kami tidak menyatakan dukung-mendukung di antara mereka," katanya.
Beberapa kiai yang hadir dalam pertemuan ialah Katib 'Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Wakil Rais 'Aam PBNU Anwar Iskandar, Mustasyar PBNU KH Anwar Manshur, Nyai Hj Mahfudhoh Aly Ubaid, dan Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh.
Sejumlah jajaran PBNU juga hadir dalam pertemuan ini. Di antaranya Ketum PBNU Gus Yahya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, dan Ketua PBNU KH Abdul Hakim Mahfudz.
Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka digadang-gadang menjadi bakal cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Golkar bahkan telah mengusung Gibran sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Prabowo mengaku sudah berkomunikasi dengan Jokowi terkait rencana meminang Gibran sebagai cawapres. Menurut Prabowo, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran terkait tawaran cawapres ini.
"Dan beliau (Jokowi) bilang terserah Pak Wali (Gibran), kan sudah dewasa. Kalau Pak Wali bersedia ya beliau pasti tidak menahan (diri), kira-kira begitu," kata Prabowo.