Loading...
You are here:intronesia/introNews./Demo 9 Tahun Jokowi Ricuh, Massa Lempari Polisi Batu dan Botol
Massa mahasiswa membakar ban hingga merobohkan barikade beton saat menggelar aksi di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/10)
Massa mahasiswa membakar ban hingga merobohkan barikade beton saat menggelar aksi di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/10) CNN Indonesia /Adi Ibrahim

Demo 9 Tahun Jokowi Ricuh, Massa Lempari Polisi Batu dan Botol

20.10.2023 20:38 WIB
1-2 menit

Ratusan massa yang menggelar aksi 9 tahun pemerintahan Jokowi yang digelar di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/10), melempari aparat keamanan dengan batu dan botol mineral.

Pantauan di lokasi pukul 18.00 WIB, massa membakar ban bekas di dua titik yakni di depan dan belakang barikade. Massa juga mulai merusak kawat berduri yang dipasang petugas kepolisian.

Beberapa massa membubarkan diri karena kericuhan tersebut.

Saat ini polisi bersiaga di lokasi. Petugas mulai membekali diri dengan alat pelindung diri. Water canon juga bersiaga di lokasi.

Polisi sempat memberi imbauan agar masa tenang dan kondusif. Namun imbauan itu tak diindahkan.

"Tetap tenang, jangan rusak barikade. Kami akan fasilitasi aspirasinya," ujar polisi dikutip CNNIndonesia.

Polisi yang semula berjaga di belakang barikade, langsung menghalangi massa yang merangsek barikade. Aparat lalu membawa sejumlah pedemo yang diduga memicu provokasi.

Mengutip CCNIndonesia, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengonfirmasi pihaknya telah mengamankan dua orang karena menerobos barikade.

"Dua orang ditangkap yang menerobos barikade," ujar Condro di lokasi demo.

Sebelumnya dalam undangan aksi demo yang beredar, unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk respon atas putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktek KKN. Aksi juga bertepatan dengan sembilan tahun pemerintahan Jokowi.

"Aksi ini juga bertepatan dengan momentum 9 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden. BEM SI berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi. Terbukti dari berbagai kemunduran dan kebobrokan dari segi Hukum, HAM, Komersialisasi Pendidikan, Represifitas Aparat, Konflik Agraria, dan Investasi Yang Membelakangi hak-hak rakyat," demikian tertulis dalam undangan yang beredar.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News