intronesia.id, Jakarta - Satu keluarga nekat bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore (9/3/2024). Penjaga Kelenteng yang berada di atas rooftop apartemen (lantai PH 21) sempat berinteraksi dengan dua dari empat pelaku, sebelum melompat ke bawah.
Penjaga Kelenteng yang tidak mau disebutkan identitasnya ini mengatakan, awalnya istri korban dengan inisial AIL sempat berdoa di dalam Kelenteng, sebelum melancarkan aksi bunuh diri. "Disini sembayang yang perempuan yang satu (AIL). Enggak-enggak (mau ditawari mengunakan lidi hio, hanya berdoa mengahdahkan kedua tangan)," ujarnya di Kelenteng, yang berada di atas rooftop Apartemen Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Minggu (10/3/2024) sore. Ia pun menambahkan, sang anak korban yang perempuan berinisial JL juga sempat menyumbangkan uang sebesar Rp50 ribu usai ibunya berdoa. "Yang satu anak perempuan yang paling tua (JL umur 16 tahun) ambil uang 50 ribu untuk sumbangan," ucap dia. Sedangkan, suami korban dengan inisial ED (50 tahun) dan anaknya yang laki-laki dengan inisial JWA (13 tahun) menunggu di luar Kelenteng.
"Yang laki (suami dan anak laki-laki) nunggu di sana (menunjuk di luar area Kelenteng)," katanya. Setelah itu, satu keluarga tersebut menuju sisi lainnya di sekitar rooftop area Kelenteng, mereka melompat dari atas gedung. Di sana, terlihat kotak tempat berdoa dan patung naga. Akan tetapi, lokasi sisi lain itu digaris polisi sehingga pihak terkait di luar kepolisian tidak boleh melintas.
Sebelumnya, aparat kepolisian mengungkapkan empat korban bunuh diri yang melompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara dalam kondisi tangan terikat ketika jatuh secara bersamaan. Para korban terakhir menempati salah satu unit di apartemen tersebut sekitar dua tahun lalu sebelum akhirnya kembali kemarin. “Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA (50 tahun) dan JL (15) terikat tangannya dengan tali yang sama.
AEL (52) terikat tali yang sama dengan JWA (13), ikatan tali tersebut mengikat,” ucap Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu (9/3/2024). Agus menjelaskan, hasil sementara dari keterangan para saksi yang sudah pihaknya ambil, keempat korban sudah lama tidak menempati salah satu unit di apartemen tersebut. Menurut dia, diperkirakan para korban sudah dua tahun tidak lagi menempati salah satu unit di sana. Hingga akhirnya mereka kembali datang pada Sabtu.