intronesia.id, Jakarta - Korban tewas terkait kasus sekte sesat di Kenya mencapai 201 setelah polisi menggali 22 mayat lagi di dalam hutan Shakahola, kebanyakan dari mereka menunjukkan tanda-tanda kelaparan.
"Tim forensik kami berhasil menggali 22 jenazah hari ini, tetapi kami belum melaporkan adanya penyelamatan," kata Rhodah Onyancha, komisaris regional, kepada wartawan di hutan Shakahola di barat daya negara tempat pencarian dilanjutkan.
Sepanjang minggu ini pihak berwenang telah menggali kuburan dangkal yang tersebar di hutan untuk mencari sisa-sisa dan menjelajahi daerah itu untuk mencari korban yang selamat karena ratusan orang masih dilaporkan hilang.
Polisi meyakini bahwa mayoritas mayat yang ditemukan di hutan dekat Kota Malindi di Samudra Hindia adalah pengikut Paul Nthenge Mackenzie, seorang sopir taksi yang beralih menjadi pengkhotbah yang dituduh menghasut mereka untuk mati kelaparan "untuk bertemu Yesus".
Komisaris Regional Pantai Rhoda Onyancha, yang mengumumkan angka terbaru, mengatakan 26 orang telah ditangkap atas kematian tersebut, termasuk Mackenzie dan "geng penegak". Dengan 610 orang dilaporkan hilang oleh keluarga mereka.