Langka! Setelah 130 Tahun, Puncak Gunung Fuji Kini Tak Dilapisi Salju

01.11.2024 23:13
1-2 menit
Penampakan Gunung Fuji di Jepang yang tak bersalju
Penampakan Gunung Fuji di Jepang yang tak bersalju X @NatStClair

Media sosial dihebohkan dengan fenomena langka, di mana puncak Gunung Fuji tidak dilapisi salju. Ini menjadi kali pertama sejak 130 tahun lalu.

Sebagai informasi, Gunung Fuji yang terletak di antara prefektur Yamanashi dan Shizuoka, Jepang, merupakan salah satu Warisan Dunia UNESCO. Ini menjadi destinasi wisata favorit bagi turis dari seluruh dunia.

Saat ini, kondisi cuaca di Jepang sedang berada di musim dingin. Tapi, puncak Gunung Fuji tidak diselimuti salju pada akhir Oktober 2024. Hal tersebut menandakan dampak perubahan iklim ekstrem yang terjadi di seluruh dunia.

Melansir BBC, Puncak gunung tertinggi di Jepang biasanya akan turun salju pada awal Oktober. Namun, cuaca yang luar biasa hangat membuat tidak ada hujan salju yang dilaporkan sepanjang tahun ini.

Pada bulan September, suhu terus menjadi lebih hangat dari yang diperkirakan, karena posisi aliran jet subtropis dari utara memungkinkan aliran udara selatan yang lebih hangat melintasi Jepang.

Suhu harusnya berada di sekitar titik beku agar hujan dapat berubah menjadi salju. Suhu panas di bulan Oktober sedikit mereda, namun suhunya masih lebih hangat dibandingkan rata-rata.

Suhu rata-rata musim panas tercatat 1,76 derajat Celsius lebih tinggi dari biasanya, dan lebih dari 74 kota di Jepang mengalami suhu 30 derajat celsius. Angka tersebut lebih tinggi pada Oktober, menurut penelitian dari kelompok nirlaba Climate Central.

Yutaka Katsuta, ahli cuaca dari Kantor Meteorologi Kofu menyebutkan kondisi cuaca hangat di Jepang menghalangi turunnya udara dingin yang diperlukan untuk membentuk salju di puncak Gunung Fuji, dilaporkan AFP.

intronesia logo

intronesia.id adalah patform media digital sebagai opsi ruang informasi yang menyajikan berita dan informasi secara proporsional dan objektif.  "cintai indonesia dengan caramu"

©2024. PT Intro Media Indonesia