Loading...
You are here:intronesia/introNews./Kontroversi Memanas: Lima Warga NU Bertemu Presiden Israel di Tengah Konflik Gaza
Gelombang kecaman melanda Nahdlatul Ulama (NU) setelah terungkap bahwa lima warganya bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Gelombang kecaman melanda Nahdlatul Ulama (NU) setelah terungkap bahwa lima warganya bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Antara

Kontroversi Memanas: Lima Warga NU Bertemu Presiden Israel di Tengah Konflik Gaza

15.07.2024 21:10 WIB
1-2 menit

intronesia.id, Gelombang kecaman melanda Nahdlatul Ulama (NU) setelah terungkap bahwa lima warganya bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bergegas mengklarifikasi bahwa pertemuan kontroversial tersebut tidak mewakili organisasi.

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla dengan tegas menyatakan bahwa kelima individu tersebut berangkat atas nama pribadi, bukan atas nama NU. Misteri masih menyelimuti siapa yang mensponsori perjalanan mereka ke Israel.

Kemarahan memuncak di kalangan pemimpin NU. Ulil mengecam keras tindakan kelima warga NU tersebut, menyebutnya sebagai langkah yang tidak dapat diterima di tengah agresi Israel terhadap Palestina. Sementara itu, Ketua PBNU lainnya, Mohamad Syafi' Alielha atau Savic Ali, mengkritik kelima orang tersebut karena dianggap tidak memahami kompleksitas geopolitik dan kebijakan resmi NU.

Savic menyoroti potensi kerusakan citra NU akibat insiden ini, mengingat posisi tegas organisasi yang selama ini berpihak pada Palestina dan mengecam agresi militer Israel. Ia menegaskan bahwa PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan pihak Palestina untuk membahas situasi terkini.

Identitas kelima warga NU yang terlibat dalam pertemuan kontroversial ini telah terungkap: Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania. Meski demikian, detail waktu pertemuan masih belum jelas.

Insiden ini terjadi di tengah eskalasi konflik di Gaza, dengan korban tewas mencapai 38.443 jiwa, mayoritas warga sipil. Pemerintah Indonesia pun telah menyatakan sikap mengutuk keras serangan Israel, dengan Presiden Jokowi mengungkapkan kemarahan terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.

PBNU kini menghadapi dilema dalam menentukan sanksi bagi kelima warganya. Savic menyatakan kemungkinan akan dilakukan klarifikasi lebih lanjut mengenai tujuan kunjungan mereka ke Israel sebelum mengambil keputusan. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan tersebut sulit diterima karena telah melukai perasaan warga Nahdliyin secara luas.

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News