intronesia.id, Washington D.C. - Dunia politik Amerika Serikat diguncang berita mengejutkan saat Presiden Joe Biden secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden (pilpres) 2024. Keputusan yang disampaikan melalui media sosial ini menimbulkan gelombang spekulasi dan perdebatan di seluruh negeri.
"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai presiden Anda," tulis Biden dalam pernyataannya. "Meskipun niat saya adalah untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai dan negara saya jika saya mundur."
Langkah dramatis ini muncul di tengah kekhawatiran yang meningkat di dalam Partai Demokrat mengenai kondisi mental dan kemampuan Biden untuk mengalahkan rivalnya, Donald Trump. Performa Biden yang menurun selama kampanye, terutama pasca debat perdana pada 24 Juni lalu, semakin memperkuat keraguan partai terhadap peluangnya memenangkan Pemilu.
Sementara itu, elektabilitas Trump terus mengungguli Biden dalam sebagian besar jajak pendapat. Bahkan, insiden penembakan yang dialami Trump belakangan ini disebut-sebut semakin menguntungkan posisinya di mata publik.
Biden tidak lupa memberikan apresiasi kepada Wakil Presiden Kamala Harris atas kerja samanya selama ini. "Saya ingin berterima kasih kepada Wakil Presiden Kamala Harris karena telah menjadi mitra yang luar biasa dalam semua pekerjaan ini," ujarnya.
Keputusan mengejutkan ini membuka pertanyaan besar: siapa yang akan menggantikan Biden sebagai calon Partai Demokrat? Pengumuman resmi dari partai masih ditunggu, sementara spekulasi mulai bermunculan tentang nama-nama potensial yang mungkin diajukan.
Dengan mundurnya Biden dari pertarungan 2024, peta politik AS kini memasuki fase baru yang penuh ketidakpastian. Partai Demokrat kini menghadapi tantangan besar untuk menemukan calon yang dapat bersaing dengan Donald Trump yang tengah naik daun.
Presiden Biden berjanji akan berbicara lebih detail kepada publik tentang keputusannya ini dalam minggu ini. Seluruh dunia kini menanti penjelasan lebih lanjut dari sang presiden, serta langkah selanjutnya dari Partai Demokrat dalam menghadapi pemilihan yang semakin dekat.
