Acara diskusi yang sedianya akan dihadiri bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung pada Minggu (8/10) dikabarkan dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq menjelaskan kronologi pembatalan acara tersebut. Awalnya, ia mengatakan pihanya telah mengantongi izin dari Dinas Pariwisata Jawa Barat.
{modulepoas ads-1}
Namun, kata Maman, tiba-tiba pihak Pemprov Jabar membatalkan penggunaan GIM untuk acara tersebut pada Sabtu (7/10) malam.
"Salah seorang pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat menyampaikan secara lisan kepada panitia bahwa acara diskusi harus dibatalkan," ucap Maman dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com
Maman mengaku heran dengan pembatalan acara tersebut. Ia memastikan hingga kini pihaknya belum menerima surat tertulis pembatalan acara diskusi bertajuk 'Demi Ibu Pertiwi; Saatnya Perubahan' itu.
"Pemberitahuan pembatalan disampaikan tanpa surat tertulis dan hanya disampaikan secara verbal hanya beberapa jam menjelang pelaksanaan acara," ucap dia.
{modulepoas ads-2}
Pembatalan Acara Versi Pemprov Jabar
Versi berbeda turut diungkapkan oleh Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar. Ia mengklarifikasi terkait pelarangan GIM untuk acara diskusi relawan Anies Baswedan-Cak Imin.
Benny menjelaskan sempat mendapat telepon dari Anggota Komisi II Fraksi PKB Yuningsih pada Jumat atau tiga hari sebelum hari pelaksanaan. Yuningsih, lanjutnya, menanyakan untuk penggunaan GIM untuk acara dialog.
"Mengatakan bahwa 'bisa enggak GIM dipakai?' 'Boleh bu, dipakainya untuk apa?' saya bilang. 'Untuk dialog, untuk perubahan masa depan Indonesia' judulnya gitu kurang lebih," kata Benny dikutip detikJabar.
{modulepoas ads-3}
"Oh boleh, mangga silahkan, tapi enggak ada kegiatan politik ya. Enggak, enggak pak, ini pure diskusi di antara mereka pak, katanya gitu," tambah Benny.
Benny membenarkan jika panitia acara melayangkan surat kepada pihaknya untuk penggunaan gedung itu dan tidak ada keterangan jika Anies Baswedan bakal datang ke acara tersebut.
Menurut Benny, panitia melanggar kesepakatan karena memasang baliho Anies Baswedan-Cak Imin dan pihaknya pun memberikan imbauan kepada stafnya agar menurunkan baliho tersebut.
"Dalam surat yang diberikan tidak ada keterangan akan mendatangkan Anies Baswedan, makanya kami izinkan dan itu pun diizinkannya secara lisan, tidak tertulis dari kami," tuturnya.