Loading...
You are here:intronesia/introCity./Papua/Tomako Batu, Makna dan Peranan dalam Budaya Masyarakat Sentani Papua
Hingga saat ini, tomako batu masih menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sentani
Hingga saat ini, tomako batu masih menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sentani pariwisataindonesia.id

Tomako Batu, Makna dan Peranan dalam Budaya Masyarakat Sentani Papua

14.11.2023 11:27 WIB
2-3 menit

Tomako batu adalah kapak batu yang memiliki peranan penting dalam budaya masyarakat Sentani, Papua. Selain sebagai alat kerja, kapak batu ini juga digunakan sebagai mas kawin, pembayaran denda, dan hadiah dalam tradisi masyarakat Sentani.

Dalam pernikahan adat suku-suku di wilayah Sentani, tomako batu menjadi bagian penting sebagai mas kawin. Kapak batu ini diberikan oleh mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. Panjang tomako batu yang digunakan sebagai mas kawin berkisar antara 10 hingga 30 cm, dengan permukaan yang mengilap.

Di wilayah Sentani, terdapat berbagai nama untuk jenis kapak batu ini. Di Sentani Tengah disebut rela, di Sentani Barat disebut dera, dan di Sentani Timur disebut roboni. Namun, fungsinya sebagai alat potong dan senjata untuk mempertahankan diri tetap sama.

Dalam cerita rakyat Papua, tomako batu menjadi simbol seorang nenek yang menjadi ratu dan berkuasa atas daerah di sekitar Demta, yang sekarang menjadi Kecamatan Demta. Nenek tersebut bernama Sumda dan dijuluki "nenek raksasa" karena memiliki kekuatan besar yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya.

Hingga saat ini, tomako batu masih menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sentani, terutama dalam upacara pernikahan adat. Selain uang, ada dua jenis benda yang wajib ada sebagai pembayaran mas kawin, yaitu tomako batu dan manik-manik.

Terdapat beberapa jenis tomako batu, baik yang panjang maupun pendek. Selain itu, kapak batu ini juga dapat dibedakan berdasarkan warnanya. Masyarakat adat Sentani menyebut kapak batu berwarna biru kehijauan sebagai kapak batu laki-laki (hawabhu), sedangkan yang berwarna hitam dikenal sebagai kapak batu perempuan (nokombu).

Warna kapak batu tersebut sesuai dengan warna bahan batu aslinya, bukan hasil pengecatan. Pembuatan kapak batu memerlukan pemilihan bahan yang berkualitas, karena kapak batu ini memiliki nilai sejarah dan digunakan sebagai harta turun-menurun dalam masyarakat Sentani.

Peranan tomako batu dalam budaya masyarakat Sentani menunjukkan keberlanjutan budaya dan tradisi mereka. Meskipun dalam era modern, kapak batu ini tetap dihargai dan menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka.

---

Referensi

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News