Loading...
You are here:intronesia/introNews./Seorang Ojol Bercerita Nyaris Dijebak Oknum Polisi Antar Baju Ternyata Sabu
Driver ojol bernama Makmuri di Bandar Lampung, Lampung, menjadi sorotan karena nyaris dijebak untuk mengantar paket sabu.
Driver ojol bernama Makmuri di Bandar Lampung, Lampung, menjadi sorotan karena nyaris dijebak untuk mengantar paket sabu. Tribunnews.com

Seorang Ojol Bercerita Nyaris Dijebak Oknum Polisi Antar Baju Ternyata Sabu

28.07.2024 19:07 WIB
2-3 menit

intronesia.id, Jakarta - Driver ojek online (ojol) di Bandar Lampung, Lampung, menjadi sorotan karena nyaris dijebak untuk mengantar paket sabu.

Video ketika driver ojol itu bercerita di hadapan wartawan tentang pengalaman nyaris terperangkap untuk mengantarkan narkoba itu beredar viral. Dalam video yang beredar, driver ojol tersebut juga menunjukkan chat bersama penerima barang haram tersebut. Dilansir dari TribunnewsLampung, driver ojol yang nyaris dijebak tersebut bernama Makmuri (29).

Peristiwa nyaris dijebak mengantar paket sabu ini terjadi pada Rabu (24/7/2024) sore. Makmuri bercerita, awalnya ia mendapatkan pesanan untuk mengantar paket pada pukul 16.48 WIB. Kemudian, Makmuri mengetahui bahwa orang yang meminta mengantarkan paket tersebut adalah oknum polisi.

"Jadi karena saya penasaran saya melakukan get contact dan melihat daftar nama tersebut merupakan oknum," kata Makmuri, Kamis (25/7/2024).

Adapun, Makmuri harus mengantarkan paket tersebut ke Jalan Ikan Selar atau di belakang Puskesmas Sukaraja. "Jadi setelah saya antar paket di Jalan Agus Anang dan saya dapat lagi tepatnya di depan RM Sopoyono," kata Makmuri.

Ketika mendapatkan pesanan tersebut, Makmuri melihat bahwa paket yang harus diantarnya adalah baju bayi.

Saat mengambil paket tersebut dari pemesan, kata Makmuri, orang itu hanya menunduk dan menggunakan topi. "Pada aplikasi tersebut pengorder ini meminta saya kirimkan baju tersebut ke daerah Kecamatan Kemiling," kata Makmuri.

Curiga Baju Lusuh

Setelah menerima paket itu, Makmuri curiga karena paket hanya berisikan sehelai baju lusuh berwarna putih dengan kombinasi hijau. "Sebelum saya antar kepada penerima di Kemiling, saya melihat dulu dengan teman-teman ojol lainnya di pangkalan," kata Makmuri. Ia dan rekan-rekan ojol lainnya pun memeriksa isi paket yang dinilai mencurigakan. "Saat saya menggoyangkan baju lusuh tersebut ada juga teman ojol lainnya yang melihat saksi dan sempat saya foto," kata Makmuri.

Tidak mau ambil risiko, Makmuri pun akhirnya melapor ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung.

Diantar BNNP Lampung

Kemudian, setelah melapor, Makmuri bersama BNNP Lampung mendatangi lokasi paket tersebut harus diantar. "Jadi saat sampai di sana, sebelum kami masuk sudah ada satu unit mobil menunggu di depan rumah penerima barang haram itu," kata Makmuri.

Pihak BNNP Lampung masuk ke lingkungan penerima barang haram tersebut. "Kalau saya menunggu dari jauh saja, dan seketika mulai penggerebekan di rumah itu," kata Makmuri. Kemudian, selesai penggerebekan ada mobil masuk negosiasi, dan dirinya tidak tahu peristiwa yang terjadi setelah itu.

"Kalau dari petugas BNNP Lampung saya ini mau dijebak," ucapnya. "Saya juga pada saat negosiasi antara BNNP Lampung dan penerima barang haram tersebut dijauhkan negosiasi," tambahnya.

Makmuri bersyukur dirinya bisa lolos dari jebakan mengantar paket sabu tersebut, jika tidak mungkin terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dikutip dari TribunnewsLampung.co.id

Cek berita, artikel, dan konten INTRONESIA di Google News