Gelar KTT di Bali, Ini Kerja Sama yang Diusung AIS Forum

07.10.2023 20:15
2-3 menit
Penasihat Senior Tata Kelola Iklim United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Abdul Wahib Situmorang
Penasihat Senior Tata Kelola Iklim United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Abdul Wahib Situmorang Doc. Kemenko Marves

Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum berkomitmen mengoptimalkan berbagai peluang ekonomi biru secara berkelanjutan.

Demikian ditegaskan Penasihat Senior Tata Kelola Iklim United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Abdul Wahib Situmorang, Sabtu (7/10/2023) di Jakarta.

"Cara bergerak AIS Forum cukup unik, kita mendorong saling bantu satu sama lain atau gotong royong dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh laut, dan mengoptimalkan peluang ekonomi biru secara berkelanjutan,” katanya.

AIS Forum juga dikatakannya akan membagikan solusi-solusi sederhana yang inovatif dan sudah terbukti sukses di satu wilayah. “Untuk kemudian bisa diterapkan di negara-negara lain yang punya masalah serupa. Hal ini kami sebut sebagai solusi cerdas dan inovatif (smart and innovative solutions)," tambahnya.

AIS Forum secara resmi didirikan melalui Deklarasi Manado 1 November 2018 dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan 21 negara.

“Pada saat pendiriannya di Manado tahun 2018, perwakilan 21 negara yang hadir mengidentifikasi empat area kerja sama utama yang penting bagi negara pulau dan kepulauan. Keempat area ini kemudian diturunkan menjadi fokus kerja sama AIS Forum yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta penanganan bencana, ekonomi biru, penanganan sampah plastik, dan tata Kelola maritim yang baik," kata Wahib.

Namun dalam perkembangannya, Sekretariat AIS Forum mendapatkan mandat untuk mengembangkan kerja sama ke area-area lain. "Negara-negara partisipan antusias dengan apa yang kita lakukan, dan mereka minta kolaborasi ini bisa dilakukan juga pada isu-isu lain. Banyak sekali tantangan yang dianggap sebagai common challenges, seperti IUU fishing, ocean acidification, food security, penurunan kualitas ekosistem dan keanekaragaman hayati laut, dan sebagainya,"ujarnya.

Ini menjadi pertemuan pertama yang mengundang kehadiran semua negara partisipan AIS Forum di tingkat kepala negara/pemerintahan. Dalam rangkaiannya, juga digelar berbagai side events yang telah dimulai pada Jumat (6/10/2023), yaitu AIS Youth Conference, AIS Research & Development Conference, AIS Start-up Blue Business Summit dan AIS Blue Economy High Level Dialogue.

Keempat side events ini menggambarkan jenis-jenis program kerja sama yang dilakukan AIS Forum, yang meliputi dukungan terhadap aktivitas kepemudaan, penelitian dan pengembangan, kewirausahaan, kemitraan dan kerja sama antar negara, pembiayaan inovatif, serta peningkatan awareness di kawasan mengenai isu-isu global.

Tentang AIS Forum

Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah sebuah wadah kerja sama antar negara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

intronesia logo

intronesia.id adalah patform media digital sebagai opsi ruang informasi yang menyajikan berita dan informasi secara proporsional dan objektif.  "cintai indonesia dengan caramu"

©2024. PT Intro Media Indonesia